Materi Pelajaran TAHSIN (Pertemuan ke 8)
Kelas VII SMP Al Azhar 3 Bandar LampungHari Selasa, Rabu dan Jum'at 1-2-4 September 2020
Selasa : Kelas VII A (3&4) dan kelas VII D (7&8)
Jumat : Kelas VII B (2&3) dan VII E (4&5)
HUKUM BACAAN MAD
Adik-adik sholeh dan sholehahm minggu lalu kita telah membahas mengenai Makhorijul Huruf (bagaiana cara melafalkan huruf-huruf hijaiyah dengan baik sesuai dengan makhrojnya) semoga pelajaran kemarin bisa difahami, dan saya berharap bagi kalian yang belum faham silahkan untuk ditanyakan, supaya apa yang akan kita bahas selanjunta berjalan dengan baik.
Baiklah, Pada
pertemuan kali ini di pelajaran tahsin yang ke 8, saya akan menjelaskan tentang bagaimana Hukum Bacaan Mad. Oh iya, Di Dalam ilmu Tahsin itu banyak sekali hukum-hukum
tajwidnya. Diantaranya ada hukum nun sukun dan tanwin, hukum mim sukun dan tanwin, hukum mim tasyidid dan nun tasyidid dan
sebagaimanya, tapi nanti ini akan kita bahas dipertemuan berikutnya. Pada
kesempatan ini, kita fokus saja pada hukum bacaan Mad. Tentang apakah itu Mad?
ada berapa macam hukum bacaan Mad? Bagaimanakah contohnya? Mari kita amati gambar
berikut ini:
Nah,,, bagaimana yang kalian dapat? Apakah sudah mengerti? Baik akan kita bahasa satu persatu.
*********************************
Secara umum, bacaan mad terbagi menjadi dua, yaitu mad thabi’i (atau
biasa disebut sebagai mad asli) dan mad far’i (mad cabangnya atau bagiannya).
Nah, dari mad far’i ini, nanti dibagi lagi hukum mad menjadi 14 macam-macam
mad.
Jadi, kalau di total secara keseluruhan ada 15 macam hukum bacaan mad. Nah, untuk lebih jelasnya mengenai semua hukum mad ini, mari kita diulas lebih lengkap tentang macam-macam mad dan penjelasannya.
# Mad Thabi’i
Mad Thabi’i (mas asli) merupakan hukum mad yang terjadi apabila
ada alif yang terletak sesudah fathah, atau ya’ sukun terletak sedudah kasrah
atau juga huruf wau yang terletak sesudah dhammah maka ini dihukumi sebagai
bacaan mad thabi’i. Dimana Mad berarti panjang dan Thabi’i yang artinya biasa.
Cara membacanya harus sepanjang dua harakat atau disebut satu
alif, contohnya:
كتَابٌ - يَقُوْلُ - سمِيْعٌ
# Mad Far'i
Mad Far'i secara bahasa artinya adalah cabang. Sedangkan menurut
istilah Mad Far'i adalah hukum mad yang merupakan tambahan dari mad asli
(sebagai hukum asalnya), yang disebabkan oleh hamzah atau sukun. Nah, Mad Far'i
ini terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya sebagai berikut:
1. Mad Wajib Muttasil
Mad Wajib Muttasil. Terjadinya mad ini apabila mad thabi’I
bertemu dengan hamzah pada satu kalimat atau ayat. Untuk cara
membacanya, wajib dipanjangkan sepanjang lima harakat atau setara dengan dua
setengah kali dari mad thabi’i (dua setengah alif). Contohnya:
سَوَآءٌ - جَآءَ - جِيْءَ
2. Mad Jaiz Munfashil
Mad Jaiz Munfasil terjadi apabila ada mad thabi’i yang bertemu
dengan hamzah, namun hamzah tersebut berada pada lain kalimat. Jaiz
sendiri berarti boleh, sedangkan Munfashil memiliki arti terpisah.
Nah, untuk membaca mad ini adalah boleh seperti Mad Wajib
Muttasil tadi dan boleh juga seperti Mad Thobi’i. (boleh dibaca panjang 5
harokat atau dibaca 2 harokat), Begini contohnya:
وَﻻَأنْتُمْ بِمَا أُنْزِلَ