Minggu, 08 September 2019

Dalil Tentang Baiknya Berbuat Jujur

Materi Kultum Hari Senin 09 September 2019
--------------------------------

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا ائْتُمِنَ خَانَ
Artinya: “Tanda orang munafik itu ada tiga, jika berkata dia berdusta, jika berjanji dia mengingkari, dan jika diberi amanah dia khianati.” (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

Bagaimana membedakan antara orang jujur dengan orang yang munafik? Jawabannya seperti hadist Rasulullah di atas, yaitu bahwa orang munafik itu tanda-tanda yang ada pada dirinya itu ada tiga; 1) Setiap kali ia berkata selalu ada dusta di dalam perkataannya, 2) tidak menepati janji, ijika dia berjanji sesuatu kepada orang lain, 3) melakukan perbuatan khianat terhadap amanah yang diberikan kepadanya.

 أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم – مَرَّ عَلَى صُبْرَةِ طَعَامٍ فَأَدْخَلَ يَدَهُ فِيهَا فَنَالَتْ أَصَابِعُهُ بَلَلاً فَقَالَ مَا هَذَا يَا صَاحِبَ الطَّعَامِ. قَالَ أَصَابَتْهُ السَّمَاءُ يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ أَفَلاَ جَعَلْتَهُ فَوْقَ الطَّعَامِ كَىْ يَرَاهُ النَّاسُ مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنِّى
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati setumpuk makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, kemudian tangan beliau menyentuh sesuatu yang basah, maka pun beliau bertanya, “Apa ini wahai pemilik makanan?” Sang pemiliknya menjawab, “Makanan tersebut terkena air hujan wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Mengapa kamu tidak meletakkannya di bagian makanan agar manusia dapat melihatnya? Ketahuilah, barangsiapa menipu maka dia bukan dari golongan kami. (H.R. Muslim)

Rasulullah bersabda bahwa setiap orang yang melakukan tipu daya kepada orang lain, bukan termasuk dalam golongannya, yaitu golongan orang-orang Mukmin. Sehingga dalam melakukan apapun, baik itu dalam hal ekonomi, sosial, politik, dan sebagainya, kita dituntut untuk jujur. Karena “berkata yang hak walaupun itu pahit” lebih baik dari pada “berdusta dengan kata-kata yang manis” 

الثَّاني : عَنْ أبي مُحَمَّدٍ الْحَسنِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ أبي طَالِبٍ ، رَضيَ اللَّهُ عَنْهما ، قَالَ حفِظْتُ مِنْ رسولِ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : دَعْ ما يَرِيبُكَ إِلَى مَا لا يَريبُكَ ، فَإِنَّ الصِّدْقَ طُمأنينَةٌ، وَالْكَذِبَ رِيبةٌ » رواه التِرْمذي وقال : حديثٌ صحيحٌ .
قَوْلُهُ : « يرِيبُكَ » هُوَ بفتحِ الياء وضَمِّها ، وَمَعْناهُ : اتْرُكْ ما تَشُكُّ في حِلِّه ، واعْدِلْ إِلى مَا لا تَشُكُّ فيه .
Artinya: Kedua:  Dari Abu Muhammad Al Hasan Bin Ali ra., Ia Berkata Aku menghafal hadits dari rasulullah saw., Yaitu: “Tinggalkanlah olehmu apa saja yang kamu ragukan dan beralihlah kepada yang tidak kamu ragukan,Sesungguhnya Kejujuran itu ketenangan dan Kedustaan itu kebimbangan”(H.R. Tirmidzi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KAMIS 26 SEPTEMBER 2024 - TAHSIN KLS 7C - HAFALAN

GURU MAPEL : AMIN NURROHIM, S.Pd.I SMP AL AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG CLASS : 7C MAPEL : TAHSIN KAMIS 26 SEPTEMBER 2024: JAM KE 3-4 (7C) Topic:  ...