Kamis, 31 Oktober 2019

SIFAT BERANI RASULALLAH

Materi Kultum Hari Kamis 31 Okt 2019
-----------------

SIFAT BERANI SEBAGAI CIRI AKHLAK RASULULLAH Alkisah pada masa setelah peristiwa Hijrah, terdapat seseorang dari Bani Hasyim yang bernama Rukanah. Ia adalah seorang penggembala kambing Lembah Idham dan seorang musyrik. Rukanah adalah seorang yang berbadan besar, sangat kuat dan bengis. Ia sangat ditakuti oleh banyak orang. Tak seorang pun pernah mengalahkannya dalam hal bergulat, karena badannya yang besar dan kuat. Pada suatu hari Nabi Muhammad SAW, memutuskan untuk pergi ke Lembah Idham. Disana beliau berjumpa dengan Rukanah. Melihat kedatangan Nabi, Rukanah langsung bangkit dan menghampiri beliau dan berkata, ” Wahai Muhammad, engkaulah yang telah menghina tuhan-tuhan Kami, Latta dan Uzza. Engkau bilang Tuhanmu Maha Perkasa dan Maha Bijaksana. Sekarang memohonlah kepada Tuhanmu yang Maha Perkasa untuk menyelamatkanmu dariku. Aku tantang kau untuk beradu gulat denganku ! Jika kau sanggup mengalahkanku, akan kuberi kau sepuluh ekor kambingku !” Nabi Muhammad SAW, tidak gentar dengan tantangan Rukanah. Dengan cepat ia menjawab tantangan itu. “Baiklah jika itu kehendakmu !”. Sebelum pergulatan dimulai, Nabi Muhammad SAW, berdoa kepada Allah SWT yang Maha Perkasa dan Maha Melindungi. Beliau memohon perlindungan Allah SWT, untuk bisa mengalahkan Rukanah. Demikian pula Rukanah, ia berdoa kepada Latta dan Uzza. Lalu pertandingan pun dimulai. Nabi Muhammad SAW, menarik kaki Rukanah dan membuatnya terjatuh. Hanya dalam tempo sekejap saja Nabi Muhammad SAW berhasil mengalahkan Rukanah. Rukanah terkejut dengan apa yang baru saja dialaminya. Ia tidak percaya ada orang yang bisa mengalahkannya. Selama ini, tak ada satu orangpun manusia yang mampu mengalahkannya. Karena merasa tidak puas, Rukanah meminta Nabi Muhammad SAW untuk bergulat lagi dengannya. Ia berseru, “Mari kita ulangi lagi dan kita lihat siapa juaranya !” Nabi pun menerima tantangan kedua itu dengan berani dan mereka bergulat lagi. Dalam pergulatan yang kedua ini, kemenangan kembali berhasil diraih Nabi Muhammad SAW, yang bergulat dengan lindungan Allah SWT. Nabi menjatuhkan Rukanah ke atas tanah dan menduduki dadanya. Setelah pertandingan selesai, Nabi Muhammad SAW mengajak Rukanah untuk memeluk Islam. Namun Rukanah menolaknya. Dengan perasaan kecewa, Nabi Muhammad SAW, kembali ke Madinah. Sesampainya di Madinah, para sahabat Nabi telah menantinya dengan perasaan cemas. Mereka takut hal yang buruk menimpa sang Nabi, karena Lembah Idham adalah tempat yang dihindari orang. Melihat Nabi Muhammad SAW pulang dengan selamat, para sahabat pun merasa lega. Kemudian Nabi Muhammad menceritakan apa yang telah dialaminya dengan Rukanah. Setelah itu beliau berkata kepada para sahabatnya sambil tersenyum, “Bukankah Allah SWT, telah berfirman untuk melindungiku.” Demikianlah kisah singkat dari salah satu peristiwa yang dialami Nabi Muhammad selama berdakwah. Kisah keteladanan ini menunjukkan sebuah akhlak Rasulullah mengenai keberanian yang timbul karena didasari pada sebuah keyakinan dan kepercayaan yang utuh terhadap perlindungan Allah SWT.

Anak Bertanya kepada Ibunya

Materi Kultum hari Kamis 31 Okt 2019
------------------
.
Sekarang saya mengerti
Apabila kita telah berusaha dan bekerja keras.
Apabila kita telah jalani Sholat yang lima waktu.
Apabila kita sudah melakukan Sholat Dhuha, Tahajud, Dzikir, Sholawat dan DOA
Namun tetap miskin juga.
Tak perlu minder apalagi protes pada-NYA
.
.
Seorang anak bertanya kepada ibu dan bapaknya :
Ibu, bapak mengapa kita miskin?
Dengan tenang sang ibu berkata :
Nak, hidup ini seperti jalan² di Supermarket
.
.
Semua orang boleh memilih dan membawa barang apa saja yang ia inginkan.
Siapa yang membawa sepotong roti, maka ia harus membayar seharga sepotong roti,
Siapa yang membawa tiga potong roti, iapun harus membayar tiga potong roti.
Sementara kita tak mungkin membawa apa². Karena tak punya uang untuk membelinya.
.
.
Dipintu kasirpun kita tak akan diperiksa, dibiarkan jalan begitu saja
Begitu pula kelak di Hari Kiamat Nak.
Saat orang² kaya antri menjalani pemeriksaan untuk dimintai pertanggung jawaban.
Saat orang² kaya ditanya tentang
Darimana hartanya mereka peroleh ?.
Dan kemana hartanya mereka gunakan ?.
Kita dibiarkan terus berjalan tanpa beban.
Lebih enak bukan !
.
.
Apakah engkau masih juga belum bisa menerima ?.
Anakku,
Jika kita memang ditakdirkan menjadi orang miskin
BERSABARLAH SEJENAK,
Karena setelah KEMATIAN, kemiskinan itu akan sirna.
BERPIKIRLAH POSITIF,
Barangkali, jika kita kaya belum tentu bisa lebih bertakwa
Mungkin juga, dengan kemiskinan kita akan lebih mudah meraih SURGA-NYA.
.
.
JANGAN PERNAH MINDER
Karena kaya dan miskin bukanlah ukuran Mulia dan Hinanya manusia.
Tetaplah berprasangka baik pada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala.
Singkirkan rasa iri , cemburu & buanglah tanda tanya,
Tentang Kehendak-NYA Pembagi Nikmat.
Mungkin jatah yang buat kita masih tersimpan di SURGA.
Menunggu kita Siap Menerimanya....
Ingatlah apa yang disampaikan Rasulullah.. Bahwa "sesungguhnya kekayaan itu bukan terletak pada harta benda,melainkan pada ketenangan hati dan jiwa".

Rabu, 30 Oktober 2019

Kisah Sahabaamt Yang Diapstikan Masuk Surga

Materi Kultum Hari Rabu 30 Okt 2019
-------------------

Banyak orang yang karena piawai mengelola hatinya dengan baik, ia kemudian beruntung menjadi ahli surga. Bagaimana tidak, surga hanya boleh ditempati oleh orang-orang yang hatinya bersih dari iri, dengki dan tidak kotor.
Kejernihan hati merupakan barometer keimanan seseorang. Bagaimana orang itu bisa mengolah perasaan jengkel menjadi hilang, perasaan iri dengan apa yang diberikan Allah kepada orang lain kemudian ia olah menjadi ikhlas terhadap apa saja yang diberikan Allah sebagai orang lain. Bagaimana pula ia mengelola hati dari menduga buruk (su’udzon) dirubah menjadi husnudzon. Hal tersebut bukan merupakan pekerjaan yang mudah.
Tidak heran, apabila ada salah seorang sahabat ansor yang mendapat nash (semacam SK) dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan karena amalannya yang tampak kasat mata. Namun karena pekerjaan olah batin yang berhasil ia jalankan.
Anas bin Malik, salah satu sahabat Rasulullah yang juga pernah menjadi pembantunya, mengisahkan, kami sedang duduk bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ia bersabda, “Sebentar lagi, akan muncul di hadapan kalian, seorang penduduk surga”.
Baru saja Rasulullah diam dari sabdanya, tampak seorang sahabat Ansor datang, jenggotnya masih basah terkena bekas air wudlu, terlihat tangan kirinya sedang menenteng kedua sandal yang ia punya.
Esok harinya, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kembali mengatakan satu hal yang sama persis dengan yang kemarin. Dan muncul kembali orang dan ciri-ciri yang sama seperti kemarin. Hal yang sama persis seperti ini kembali berulang hingga pada hari yang ketiga.
Pada hari ketiga tersebut, usai Rasulullah berdiri, meninggalkan majlis, salah seorang sahabat, Abdullah bin ‘Amr bin Al-Ash membuntuti orang tersebut lalu berkata kepadanya, “Aku sedang punya masalah dengan ayahku. Dan aku bersumpah untuk tidak masuk ke rumahnya selama tiga hari. Bolehkah aku menginap di rumahmu sampai tiga hari ?
“Oh, silahkan”. Jawab lelaki yang dipastikan Rasulullah akan masuk surga ini.
Abdullah bin ‘Amr bin Al-Ash kemudian menginap di rumah lelaki tersebut selama tiga malam. Ia sama sekali tidak melihat sang tuan rumah mengerjakan salat malam. Hanya saja, jika ia sedang terjaga di malam hari dan berbolak-balik di tempat tidur, maka ia hanya tampak berdzikir kepada Allah dan bertakbir sampai ia bangun untuk untuk menjalankan ibadah salat subuh.
Dalam kisah yang disampaikan Abdullah, ia menyebutkan “Tidak ada yang istimewa dari lelaki tadi. Hanya saja, aku tidak pernah mendengarnya mengatakan apapun kecuali dengan ucapan yang baik”
Dan saat berlalu tiga hari, kenang  Abdullah, hampir saja aku meremehkan kegiatan yang dilakukan seorang Ansor tadi. Maka akupun terus terang berkata kepadanya :
Wahai hamba Allah (fulan), sesungguhnya antara aku dan ayahku tidak ada masalah, apalagi hingga boikot, tidak sama sekali. Tapi aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata hingga sebanyak tiga kali “Akan muncul di hadapan kalian seorang penduduk surga”, lantas engkaulah yang tiba-tiba datang. Hal itu mendorong aku untuk menginap bersamamu supaya aku bisa melihat apa saja amalanmu. Dengan begitu, aku aku bisa menirunya. Namun aku justru tidak melihat dirimu melakukan banyak beramal.
Sebenarnya amalan apa yang mengantarkanmu, hingga pada derajat sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, (bahwa kamu min ahlil jannah)?”.
Lelaki ini menjawab “Tidak ada yang istimewa kecuali amalanku yang sebagaiman telah kamu lihat”
Dalam hadis tersebut, Anas bin Malik melanjutkan riwayatnya, Abdullah lalu mengatakan “Saat aku beranjak pergi maka iapun memanggilku dan berkata “Amalanku hanyalah yang engkau lihat, hanya saja aku tidak menemukan perasaan dengki (jengkel) dalam hatiku kepada seorang muslim pun dan aku tidak pernah hasad kepada seorangpun atas kebaikan yang Allah berikan kepadanya”
Mendapat jawaban memuaskan ini, Abdullah menimpali “Nah, inilah amalan yang mengantarkan engkau (menjadi penduduk surga, red). Dan inilah yang kami tidak mampu”. (HR Ahmad : 12236)
Ada beberapa hadis yang menjelaskan keistimewaan orang yang bisa mengolah hatinya dengan baik.
قِيْلَ : أَيُّ النَّاسِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: كُلُّ مَخْمُوْمُ الْقَلْبِ، صَدُوْقُ اللِّسَانِ، قَالُوْا: صَدُوْقُ اللِّسَانِ نَعْرِفُهُ، فَمَا مَخْمُوْمُ الْقَلْبِ؟ قَالَ: هُوَ التَّقِيُّ النَّقِيُّ، لَا إِثْمَ فِيْهِ وَلاَ بَغْيَ، وَلاَ غِلَّ، وَلاَ حَسَدَ (رواه ابن ماجه: 4216)
Artinya : Ada yang bertanya kepada Rasulullah, manusia model bagaimana yang paling utama? Lalu dijawab oleh Rasulullah, setiap makhmumul qalb dan shaduqul lisan (mulut yang selalu berkata jujur). Sahabat kembali bertanya, “Kalau shaduqul lisan (mulut yang selalu berkata jujur) kita semua sudah tahu. Tapi apa itu makhmumul qalb?. Rasul menjawab “Itu adalah ornag yang bertakwa, hatinya bersih, tidak pernah berbuat dosa, tidak pernah memberontak, dendam/benci dan iri kepada orang lain sama sekali. (HR. Ibnu Majah : 4316)
Hadis ini menjadi semacam penguat dengan kisah yang terjadi pada sahabat di atas. Sehingga, hanya orang yang hatinya bersihlah yang berhak masuk surga. Dalam Al Qur’an disebut
إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ (89) [الشعراء/89]
Artinya : …. kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang selamat (QS Asy Syu’ara’ : 89)
Oleh Ibnu Sirin, qalbul salim dalam ayat ini berarti orang yang hatinya tidak punya iri dengki dengan orang lain. Orang itulah yang akan masuk surga

Senin, 28 Oktober 2019

SIFAT KEIKHLASAN NABI MUHAMMAD TERHADAP PENGEMIS YAHUDI

Materi Kultum Hari Senin 28 Okt 2019
--------------------

SIFAT KEIKHLASAN NABI MUHAMMAD TERHADAP PENGEMIS YAHUDI

Di kota Madinah hiduplah seorang pengemis Yahudi yang buta. Pengemis itu biasa duduk di ujung pasar. Ia sangat membenci Nabi Muhammad SAW. Tak henti-hentinya ia mencaci maki Nabi dan mempengaruhi orang-orang yang lalu lalang di dekatnya. Ia berseru-seru, “Wahai saudaraku, berhati-hatilah dengan Muhammad. Dia pembohong besar dan tukang sihir !” Pada suatu pagi, Nabi Muhammad SAW mendatangi pengemis Yahudi tersebut dan membawakan makanan. Beliau menyuapi pengemis itu dengan penuh perhatian dan kelembutan. Karena pengemis itu buta, maka si pengemis itu tidak mengetahui siapa orang yang sedang menyuapinya tersebut. Ia tidak tahu bahwa orang yang selalu dicaci makinya, yaitu Nabi Muhammad SAW adalah orang yang saat itu sedang menyuapinya dengan sabar dan penuh keikhlasan. Hampir setiap pagi Nabi Muhammad SAW membawakan makanan untuk pengemis Yahudi tersebut dan menyuapinya dengan penuh kesabaran, walaupun harus selalu mendengarkan caci maki dari si pengemis tersebut terhadap dirinya. Sampai pada suatu hari, sepeninggal Nabi Muhammad SAW, salah satu sahabat Nabi, Abu Bakar Ash-Shiddiq mengunjungi rumah Aisyah, putrinya sendiri sekaligus juga adalah istri Nabi Muhammad SAW. Abu Bakar bertanya kepada Aisyah, “Wahai Aisyah anakku, adakah sunnah Nabi Muhammad SAW yang belum aku kerjakan ?” Siti Aisyah pun menjawab, “Wahai Ayahku, semua sunnah Nabi Muhammad SAW telah engkau kerjakan. Namun masih ada satu sunnah lagi yang belum Ayah laksanakan”. Abu Bakar merasa penasaran dan bertanya,”Apakah sunnah itu, wahai putriku?” “Setiap pagi Rasulullah selalu pergi ke pasar dan membawa makanan. Lalu makanan itu Beliau berikan kepada seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana.” Aisyah memberikan penjelasan kepada ayahnya. Keesokan harinya, Abu Bakar pergi ke pasar kota Madinah dengan membawa makanan. Setibanya di pasar, Abu Bakar mencari pengemis buta itu, dan berhasil menemukannya. Lalu Abu Bakar memberikan makanan dan menyuapi pengemis itu seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW sebelumnya. Namun tiba-tiba pengemis buta itu berteriak marah, “Siapa Kamu ini ?” “Aku adalah orang yang biasa menyuapimu,” jawab Abu Bakar. “Tak mungkin ! Engkau bukanlah orang yang biasa menyuapiku. Orang yang selalu datang dan menyapiku adalah orang yang lemah lembut. Ia bahkan mengunyahkan makanan itu untukku !” Abu Bakar sangat terharu mendengar apa yang dikatakan oleh pengemis buta itu. Ia membayangkan betapa mulianya akhlak dan perbuatan Nabi Muhammad SAW.  Dengan ikhlas beliau memberi makan dan melayani orang yang selalu mencaci dan membencinya. Kemudian Abu Bakar berkata kepada pengemis itu, “Memang aku bukanlah orang yang biasa menyuapimu, karena orang yang biasa menyuapimu sudah tiada, beliau telah meninggal dunia. Tahukah kau, bahwa beliau adalah Nabi Muhammad SAW ?” Pengemis Yahudi itu pun sangat terkejut mendengarnya. “Benarkah ceritamu itu ? Selama ini aku selalu menghina dan memfitnahnya. Namun ia tidak pernah membalas penghinaanku. Bahkan ia malah membawakanku makanan setiap pagi. Sungguh mulia hatinya!” Setelah mengetahui bahwa Nabi Muhammad telah tiada, dan menyadari betapa selama ini Nabi Muhammad sangat mengasihi dan peduli padanya, pengemis Yahudi itupun menjadi sangat terharu dan tersentuh akan keindahan akhlak Nabi Muhammad SAW, hingga akhirnya pengemis Yahudi itupun memeluk agama Islam. Sebuah contoh teladan sifat ikhlas yang mulia dari sosok junjungan kita Nabi Muhammad SAW, dan berbuah kesadaran untuk memeluk agama Islam dari seorang yang tadinya sangat membenci Islam dan Nabi Muhammad SAW

Minggu, 27 Oktober 2019

Memperingati HARI SUMPAH PEMUDA

Materi Kultum Hari Senin 28 Okt 2019
----------------

Pemuda adalah orang orang yang berada pada rentan usia produktif.
Jiwanya semangatnya kuat
Badannya sehat
Fikirannya jernih

Pemuda adalah orang orang yang mempunyai pengaruh besar terhada lingkungannya baik skala kecil maupun sekala besar.

Kalau pemudanya kuat, negara akan maju. Bila pemudanya lemah, negara akan hancur.

Majunya suatu bangsa ditentukan oleh para pemudanya

Teringat pidato Soekarno (Presiden pertama kita) "beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda niscaya akan ku goncangkan dunia"

Mari bersama2 di hari sumpah pemuda ini kita jadikan momentum untuk merubah diri kita menjadi baik, yg lemah menjadi kuat, yang takut menjadi pemberani, yang jelek menjadi bagus, yang buruk menjadi baik, yang sulit menjadi mudah.

Jadilah pemuda yang dapat membuat perubahan positif yang membawa bangsa indonesia ke arah yg positif.

Jadilah pemuda yang dapat mengguncang dunia dengan segala bentuk prestasi...

Semoga kita menjadi orang2 yang bermanafat.
Aamiin

Rabu, 23 Oktober 2019

Kisah Sebongkah Roti

Materi Kultum Hari Kamis 24 Okt 2019
-----------------

Ada seorang wanita yang membuat roti untuk makanan keluarganya setiap hari. Setiap harinya, wanita ini membuat roti ekstra untuk diberikannya pada orang lain yang kebetulan melewati rumahnya. Dia meletakkan roti itu pada jendela rumahnya untuk siapa saja yang ingin mengambil roti tersebut.
Setiap hari, ada orang yang sudah bungkuk datang dan mengambil roti itu. Tetapi, bukannya mengucapkan terima kasih dan menunjukkan keramahan, pria itu malah menggerutu sejumlah kata yang selalu dia ucapkan setiap hari. Beginilah kira-kira ucapannya: "Perbuatan burukmu akan tetap bersamamu, perbuatan baikmu akan kembali kepadamu."
Hal ini berlangsung secara terus-menerus, hari demi hari. Pria bungkuk itu selalu datang dan mengambil roti seraya mengatakan sesuatu dengan mengucapkan, "Perbuatan burukmu akan tetap bersamamu, perbuatan baikmu akan kembali kepadamu." Wanita itu merasa sebal dengannya,"Bukannya berterima kasih..," katanya dalam hati.
'Setiap hari pria itu mengatakan hal yang sama, apa maksudnya?' pikir wanita itu.Suatu hari, tiba-tiba dia memiliki keinginan untuk menyingkirkan pria bungkuk itu. Dia berniat membuat roti dengan racun di dalamnya. Tetapi, ketika akan meletakkannya pada jendela, dia gemetar dan tersadar. "Apa yang telah aku lakukan?" katanya. Roti itu akhirnya dibakarnya habis dan dia menggantinya dengan roti biasa. Seperti hari-hari sebelumnya, pria itu datang lagi dan tetap mengatakan hal yang sama, tidak menyadari peperangan batin dalam wanita itu.[quote]
Putra wanita itu pergi merantau jauh dari tempat tinggalnya. Dan sudah berbulan-bulan dirinya tak mendapatkan kabar tentang keberadaan putranya itu. Wanita ini terus berdoa agar putranya diberi keselamatan dan dapat kembali padanya.
Malam itu, pintu rumahnya diketuk dari luar, wanita itu pun membuka pintu rumahnya dan terkejut melihat sang anak berdiri dihadapannya. Anaknya itu terlihat sangat kurus dan lemah, rupanya dia kelaparan.
Sang anak menatap ibunya dan berkata,"Ibu, ini keajaiban. Ketika aku masih jauh dari sini, aku kelelahan dan pingsan. Aku mungkin akan mati kelaparan, tetapi pada saat itu ada orang bungkuk datang melintas dan memberiku sebuah roti," ungkap sang anak. Pria itu berkata," Ini yang aku makan setiap hari. Hari ini aku harus memberikannya padamu karena kamu lebih membutuhkannya daripada aku."
Kemudian seketika wajah ibunya memucat dan tersandar di tembok.Dia teringat akan roti beracun yang hampir saja dia berikan pada orang bungkuk itu pagi tadi. Andai saja dia memberikannya pada orang bungkuk itu, tentu anaknya lah yang akan dia racuni dengan tangannya sendiri. Akhirnya dia menyadari arti kata yang selalu diucapkan pria bungkuk itu,"Perbuatan burukmu akan tetap bersamamu, perbuatan baikmu akan kembali kepadamu."
*****

Berbuat baik pada sesama sudah menjadi kewajiban bagi setiap umat manusia. Tidak peduli apapun agama yang dianut, kita harus memperlakukan orang lain dengan baik jika ingin diperlakukan baik pula. Buah perbuatan baik seringkali tidak hanya berupa pahala bagi seseorang, bahkan ketika masih di dunia perbuatan yang dilakukan dapat kembali padanya dengan cara yang tidak diduga-duga.

Minggu, 20 Oktober 2019

Orang yang Mendapatkan Doa dari Malaikat

Materi Kultum Hari Senin 21 Okt 2019
-----------------

Allah SWT berfirman: "Malaikat yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekitarnya bertasbih memuji Tuhan mereka dan mereka beriman kepada-Nya, serta memintakan ampunan bagi orang-orang yang beriman seraya berkata: Wahai Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu maka berikanlah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka Jahim." (QS al-Mu'min [40] : 7).

Allah berfirman: "(Malaikat berdoa) Wahai Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang saleh di antara ayah-ayah mereka dan istri-istri mereka dan keturunanketurunan mereka. Sesungguhnya Engkau-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS al-Mu'min [40] : 8).

Dalam ayat berikutnya: "Dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan itulah kemenangan yang besar." (QS al-Mu'min [40] : 9). Selain itu, malaikat senantiasa memintakan ampunan dan rahmat Allah bagi orang-orang yang belum beranjak dari tempat shalatnya. Rasulullah SAW bersabda: "Dan malaikat bershalawat (mendoakan) orang yang masih berada di tempat shalatnya. Malaikat berkata: Wahai Allah berikanlah rahmat padanya. Wahai Allah terimalah tobatnya. Sepanjang orang itu tidak mengganggu orang lain dan sepanjang belum batal wudhunya." (HR Bukhari dan Muslim).

Rabu, 16 Oktober 2019

Surat Ar Ro'd ayat 11

Materi Kultum Hari Kamis 18 Okt 2019
-------------------

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Minggu, 06 Oktober 2019

MID ke 1

Siswa sisiwi tadarus masing2 di kelas ujian di dampingi oleh pengawas ruangan.
Dimulai dri surat An Nas - At Takasur...


Rabu, 02 Oktober 2019

Keutamaan Bersholawat Keapda Rasullah SAW

Materi Kultum Hari Kamis 3 Okt 2019
-------------



Pentingnya Bersholawat

Materi Kultum Hari Rabu 02 Okt 2019
----------------

Surat Al-Ahzab ayat 56 Allah subhânahû wa ta’âlâ berfirman:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya selalu bershalawat kepada Nabi Muhammad. Wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kalian kepadanya dan bersalamlah dengan sungguh-sungguh.”

Selasa, 01 Oktober 2019

Nama -nama Syaitan dan Tugasnya

Materi Kultum hari Selasa 01 Okt 2109
--------------------

16 NAMA SYAITAN DAN TUGASNYA.

Berikut adalah 16 nama syaitan serta tugasnya untuk menyesatkan manusia terutamanya umat manusia.

1. Zalitun – Tugasnya menyuruh manusia gemar boros berbelanja tanpa had dan fikiran hanya ingat pada makan dan makanan.

2. Watin – Tugasnya mendekati orang yang sedang ditimpa musibah agar bersangka buruk kepada Allah.

3. A’awar – Tugasnya menggoda raja dan orang besar agar zalim, rasa takbur dengan jawatan, membiarkan rakyat tanpa dibela dan tidak suka mendengar nasihat ulama. Menghias perempuan agar lelaki segera tergoda dan menggoda wanita agar mendekati lelaki yang dilihat menarik.

4. Hafaf – Tugasnya mengajak manusia berbuat maksiat, suka minum khamar dan berfoya-foya.

5. Murrah – Tugasnya mendekati ahli muzik agar selalu lalai dan leka dan melekakan pula para pengikut mereka. Juga mengganggu ahli-ahli ibadat semasa sedang berwuduk agar membazir, yakni menggunakan banyak air untuk berwuduk.

6. Masud – Tugasnya menyuruh manusia supaya selalu mengumpat, fitnah dan adu domba, suka berdendam sesama manusia.

7. Dasim – Tugasnya memecahkan suami isteri agar suka bergaduh dan bercerai. Menyuruh manusia marah bukan pada tempatnya dan kepada marah yang membawa dosa. Juga menampakkan cela adik-beradik sehingga mudah bertengkar dan bermasam muka.

8. Walahan – Tugasnya menimbulkan rasa was-was dalam beribadat, khasnya ketika seseorang itu mengambil wuduk.

9. Lakhus – Tugasnya mengajak manusia agar menyembah selain daripada Allah.

10. Sabrum – Tugasnya mengajak manusia ke jalan yang jahat dan tidak sabar dengan ujian yang diterima.

11. Miswat/Maswat – Tugasnya mempercepatkan manusia untuk berbuat maksiat dan suka kepada setiap perkara maksiat, disamping melengah-lengahkan berbuat amal soleh. Ia gemar membawa berita dusta dan gosip liar.

12. Zaktabur/Zaknabur/ Zalanbur – Tugasnya menimbulkan raja ujub dan takbur dengan segala kelebihan yang ada pada dirinya.

13. Khinzab – Tugasnya mengganggu orang yang beribadat, khasnya yang bersembahyang dengan membuatkan manusia berasa was-was dengan amalan baik yang dilakukannya dan sentiasa cuba meruntuhkan keyakinan terhadap agama islam yang dianutinya.

14. Laqnis – Tugasnya mengganggu orang yang bersuci dan berwuduk sehingga jadi ragu dan tidak sempurna.

15. Abyadh – Syaitan yang paling berat godaannya, paling buruk sikapnya kerana tugasnya ialah menggoda para nabi dan rasul yang diutuskan kepada manusia.

16. Khannas – Syaitan yang menimbulkan was-was hati terhadap adanya Allah, adanya perkara-perkara sam’iyat dan melalaikan hati manusia daripada mengingati Allah sepanjang masa.

SENIN 30 SEPTEMBER - KAMIS 3 OKTOBER 2024 - ALL CLASS VII - KISI-KISI STS TAHSIN/TAHFIDZ

GURU MAPEL : AMIN NURROHIM, S.Pd.I SMP AL AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG CLASS : 7A, 7B, 7C dan 7D MAPEL : TAHSIN/TAHFIDZ SENIN 30 SEPTEMBER 2024: J...