Selasa, 19 November 2019

20/11 Kebersihan dalam Hal Muamalah

Materi Kultum Hari Rabu 20 Nov 2019
------------------

Selain dalam masalah ibadah, kita juga harus menerapkan kebersihan dalam hal muamalah (hubungan antar sesama makhluk) seperti dalam hidup berkeluarga dan dalam hidup bermasyarakat.
Kebersihan dalam Keluarga
Membersihkan diri sebelum tidur (berwudhu dan menggosok gigi), sesuai perintah Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi Wasallam merupakan bagian dari kebersihan di dalam keluarga. Seperti disampaikan di dalam hadits yang maknanya: “Bersihkanlah badan, maka Allah akan membersihkan kamu. Maka sesungguhnya tidak ada seorang ‘abdi (muslim) yang tidur dalam keadaan suci/bersih kecuali tidur bersamanya, pada rambut-rambutnya, malaikat yang tidak ada henti-hentinya mendoa. ‘Ya Allah ampunilah abdimu ini karena sesungguhnya ia tidur dalam keadaan suci/bersih.” (H.R. Thabrani dan Ibnu Hibban).
Membiasakan diri menjaga kebersihan badan, juga diajurkan Nabi, seperti dalam sabdanya sesuai yang artinya: “Sepuluh macam dari fitrah yaitu memotong kumis, memelihara jenggot, bersiwak, menghirup air ke hidung, memotong kuku, membasuh lekuk telinga atau sela-sela kuku jari, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, cebok dan berkumur”. (H.R. Muslim).
Demikian halnya, membersihkan halaman rumah, sesuai perintah baginda Nabi, yang artinya: “Maka bersihkanlah halaman rumahmu dan janganlah kamu menyerupai orang Yahudi”. (H.R. Tirmidzi)
Kebersihan dalam Masyarakat
Tidak buang air besar atau air kecil di sembarang tempat, merupakan cerminan menjaga kebersihan di dalam masyarakat, sebagaimana larangan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi  Wasallam, yang artinya, “Jauhilah (perbuatan) dua orang yang menyebabkan laknat, yaitu orang yang buang air besar dan air kecil di jalanan yang biasa dilewati orang banyak atau di tempat-tempat mereka berteduh”. (H.R. Muslim)
Membersihkan sampah dari jalan atau membuangnya pada tempat yang seharusnya, juga merupakan perintah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, yang artinya: “Buanglah duri/sampah dari jalan. Sesungguhnya hal demikian itu termasuk dari sedekahmu”(H.R. Bukhari)
Kita sering mengalami bencana alam yang disebabkan oleh ulah kita sendiri seperti musibah banjir dan tanah longsor. Salah satu sebabnya adalah karena kita, orang-orang yang menghuni alam ini, tidak menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita. Seperti membuang sampah sembarangan di selokan/saluran, di sungai bahkan di jalan, lalu menebang pohon-pohon tanpa mempedulikan keseimbangan alam.
Sebagai makhluk hidup yang diberi amanah Allah sebagai khalifah fil ardh, manusia seharusnya mampu menjaga keselarasan antara dirinya dan alam sekitarnya. Jika keselarasan ini tidak tercapai maka akan terjadi ketidakseimbangan alam yang bisa menyebabkan murka Allah dengan timbulnya berbagai macam musibah atau bencana.
Oleh karenanya, mari kita berkaca pada diri kita, apakah kita sudah menjaga kebersihan badan kita? Apakah kita sudah menjaga kebersihan rumah dan halaman kita? Apakah kita sudah membiasakan diri menjaga kebersihan alam/lingkungan di sekitar kita?
Kalau belum, mari kita ubah pola pikir kita terhadap masalah kebersihan (cintailah kebersihan sebagaimana Allah dan Rasul-Nya mencintai kebersihan dan orang-orang yang bersih), mari mulai belajar dan berlatih membiasakan diri menjaga kebersihan.
Ingatlah juga bahwa kebersihan adalah bagian dari amal (akhlak) baik yang akan dilihat oleh Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik sesuai firman-Nya:
وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ…
Artinya: “Dan berbuat baiklah (ihsan), karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (Q.S. Al-Baqarah: 195).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SENIN 23 SEPTEMBER 2024 - TAHSIN KLS 7A-7B - HAFALAN

  GURU MAPEL : AMIN NURROHIM, S.Pd.I SMP AL AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG CLASS : 7A dan 7B MAPEL : TAHSIN SENIN 23 SEPTEMBER 2024: JAM KE 4-5 (7A)...