Kamis, 29 Agustus 2019

KISAH TELADAN (LUQMAN)

Materi Kultum Hari Rabu - Kamis 28-29 Agustus 2019



Satu-Satunya Manusia Yang Bukan Nabi Dan Bukan Pula Rasul Tetapi Kisah Hidupnya Diabadikan Dalam Qur’an

Satu-satunya manusia yang bukan nabi, bukan pula Rasul, tapi kisah hidupnya diabadikan dalam Qur’an adalah Lukman Al Hakim. Kenapa, tak lain, karena hidupnya penuh hikmah. Suatu hari ia pernah menasihati anaknya tentang hakikat hidup.

“Anakku, jika makanan telah memenuhi perutmu, maka akan m4tilah pikiran dan kebijaksanaanmu. Semua anggota badanmu akan malas untuk melakukan ibadah, dan hilang pulalah ketulusan dan kebersihan hati.

Padahal hanya dengan hati bersih manusia bisa menikmati lazatnya berdzikir.”

“Anakku, kalau sejak kecil engkau rajin belajar dan menuntut ilmu. Dewasa kelak engkau akan memetik buahnya dan menikmatinya.”

“Anakku, ikutlah engkau pada orang-orang yang sedang menguruskan jena-zah, jangan kau ikut orang-orang yang hendak pergi ke pesta pernikahan. Karena jenazah akan mengingatkan engkau pada kehidupan yang akan datang. Sedangkan pesta pernikahan akan membangkitkan nafsu duniamu.”

“Anakku, aku sudah pernah memikul batu-batu besar, aku juga sudah mengangkat besi-besi berat. Tapi tidak pernah kurasakan sesuatu yang lebih berat daripada tangan yang buruk perangainya.”

“Anakku, aku sudah merasakan semua benda yang pahit. Tapi tidak pernah kurasakan yang lebih pahit dari kemiskinan dan kehinaan.”

“Anakku, aku sudah mengalami penderitaan dan bermacam kesusahan. Tetapi aku belum pernah merasakan penderitaan yang lebih susah daripada menanggung hutang.”

“Anakku, sepanjang hidupku aku berpegang pada delapan wasiat para nabi.

Kalimat itu adalah:

Jika kau beribadah pada Allah, jagalah pikiranmu baik-baik.
Jika kau berada di rumah orang lain, maka jagalah pandanganmu.
Jika kau berada di tengah-tengah majelis, jagalah lidahmu.
Jika kau hadir dalam jamuan makan, jagalah perangaimu.
Ingatlah Allah selalu.
Ingatlah maut yang akan menjemputmu
Lupakan budi baik yang kau kerjakan pada orang lain.
Lupakan semua kesalahan orang lain terhadapmu.
6 Nasihat Luqman Al-Hakim Kepada Puteranya Dalam Surah Luqman.

Pernahkah anda mendengar kisah Luqman Al-Hakim sebelum ini dan siapakah beliau yang sebenarnya ?

Saya pasti ramai di antara kita yang sudah biasa dengan nama Luqman Al-Hakim, dan mungkin juga ada yang baru pertama kali mendengarnya.

“Bermacamlah pendapat ahli Tafsir mengenai sejarah Luqman .Ada yang mengatakan dia Nabi pada masa antara Isa dan Muhammad s.a.w . Ada yang mengatakan kadi pada masa Bani Israil dan lain-lain pendapat. Tapi pendapat yang paling banyak mengatakan, bahawa Luqman bukanlah Nabi, tapi seorang yang diberi allah ‘HIKMAH’ yang hidup pada masa Nabi Daud a.s”.
Menurut Ibnu Kathir, Luqman Al-Hakim adalah seorang hamba yang soleh, kuat beribadat, mempunyai kebijaksanaan yang luar biasa dan sangat suka berkongsi nasihat sehinggakan terdapat sebuah surah yang khusus di dalam Al-Quran yang menceritakan tentang kisah beliau beserta nasihat yang disampaikan kepada anaknya.

Nasihat Luqman kepada anaknya, tersebut didalam Al-Quran, surah Luqman ayat 13-19. Jom kita lihat apakah nasihat disampaikan kepada anaknya.

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, dikala sedang memberinya nasihat, (katanya) :

Hai anakku! Janganlah engaku mempersekutukan allah, kerana sesungguhnya syirik itu adalah suatu penganiayaan yang besar.

Dan kami wajibkan manusia (taat) kepada ibubapa, ibunya yang telah mengandungkannya (dengan menderita) lemah bertambah lemah dan berhenti menyusukannya dalam masa dua tahun (kami perintahkan): “Hendaklah engkau bersyukur kepada ku dan kepada ibubapa mu, kepada kulah tempat kembali.

Dan jika keduanya memaksamu supaya engkau mempersekutukan aku (dengan sesuatu) tanpa ada pengetahuanmu padanya, tapi gantilah keduanya dengan baik dalam (urusan) dunia, turutlah jalan orang yang kembalimu, maka aku akan mengabarkan kepadamu segala apa yang telah kamu kerjakan.

Hai anakku! “Sesungguhnya jika ada (amal-amal) itu sebesar biji sawi (sekalipun), biar adanya didalam batu, atau dilangit, ataupun dibumi, nescaya allah akan tunjukkan (memperlihatkannya).Sesungguhnya allah maha halus lagi maha mengetahui”.

Hai anakku! “Dirikanlah solat dan suruhlah (manusia) berbuat kebajikan dan laranglah dari perbuatan yang mungkar dan sabarlah atas sesuatu (musibah) yang menimpamu.Sesungguhnya yang demikian itu adalah dari urusan-urusan yang dipastikan (allah).

Dan janganlah engkau memalingkan pipimu dari manusia (kerana sombong) dan janganlah berjalan dimuka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.

Wallahualam…








Rabu, 28 Agustus 2019

PILIH YANG MANA?

oleh: KH Jalaluddin Rakhmat
Dalam Surat Al-Mudatsir ayat 42-45, Al-Qur’an bercerita tentang perbincangan di antara para penghuni surga dan neraka pada Hari Kiamat.
Sebelumnya, pada ayat 38-41 disebutkan: “Setiap diri akan tergadai oleh hasil usahanya, kecuali kelompok-kelompok kanan. Mereka saling berbicara di surga, berkenaan dengan orang-orang yang berdosa.”
Para ahli surga bertanya kepada para pendosa, “Mâ salakakum fî saqar? Apa yang membawamu ke Neraka Saqar?” Kata salaka sebenarnya berarti menempuh perjalanan. Orang yang menempuhnya disebut sâlik, sedangkan perjalannya disebut suluk.
Dalam Tasawuf, istilah suluk khusus diperuntukkan untuk orang yang menempuh perjalanan mendekati Allah swt. Namun dalam ayat ini, Tuhan bercerita tentang suluk sebagai perjalanan yang membawa manusia kepada neraka.
Jadi, terdapat dua macam suluk. Yang pertama, yang membawa kita ke surga. Contohnya terdapat dalam suatu hadits “Man salaka thâriqan yaltamisu fîhi ‘ilman, sahhalallâhu lahu thâriqan ilal jannah. Barang siapa yang meniti jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan masuk ke surga.”
Adapun suluk yang kedua, ialah jalan yang menyebabkan kita masuk neraka.
“Suluk apa yang kamu jalankan sehingga kamu masuk neraka?” Demikian ditanyakan para ahli surga.
Penghuni neraka menjawab,
  • Qâlû lam naku minal mushallîn. Dulu kami tidak termasuk pada golongan orang-orang yang shalat.
  • Wa lam naku nuth’imul miskîn. Dan kami tidak memberi makan orang miskin.
  • Wa kunnâ nakhûdhu ma’al khâidhîn. Dan kami menggunjing bersama para penggunjing” (QS. Al-Mudatsir 42-45)
Dari ayat-ayat itu kita ketahui bahwa jalan-jalan yang membawa kita ke neraka di antaranya adalah sebagai berikut;
I. Meninggalkan Shalat
Menjama’ shalat bukan termasuk kepada melalaikan shalat. Yang dimaksud dengan meninggalkan shalat adalah orang-orang yang tidak mau melakukan jama’ sehingga ia kehilangan shalatnya. Yang dimaksud dengan melalaikan shalat pun bukan orang yang mengqadha shalat, melainkan orang yang tidak mau mengqadha shalat sehingga ia tidak melaksanakan shalat sama sekali.
Saya akan kemukakan satu hadits yang berkenaan dengan orang-orang yang meninggalkan shalat.
Suatu hari, Sayyidah Fathimah as bertanya kepada Rasulullah saw, “Yâ Abâtah, apa yang akan didapatkan oleh orang yang melecehkan shalatnya, menganggap enteng kepada shalatnya, baik laki-laki maupun perempuan?”
Rasul bersabda, “Hai Fathimah, barang siapa yang melecehkan shalatnya menganggap enteng kepada shalatnya, baik laki-laki maupun perempuan, Tuhan akan menyiksanya dengan lima belas perkara. Enam perkara di dunia, tiga pada saat ia mati, tiga lagi pada waktu ia berada di kuburnya, dan tiga perkara pada Hari Kiamat, ketika ia keluar dari kuburnya.”
Enam siksaan yang diberikan di dunia adalah;
1. Allah akan menghilangkan berkah dari usianya
2. Allah akan menghapuskan berkah dari rezekinya
3. Wibawa orang shaleh pun akan dihilangkan dari wajahnya
4. Amal yang dikerjakannya tidak akan memperoleh pahala
5. Doanya tidak akan naik sampai ke langit
6. Ia tidak akan memperoleh bagian dalam doa orang-orang shaleh.
Para shâlihin selalu mendoakan Kaum Muslimin dan Muslimat. Semua orang kebagian doa mereka kecuali orang-orang yang tidak shalat. Jadi, shalat itu seperti halnya kupon dalam pembagian Sembako. Walaupun setiap orang berhak atas Sembako itu, orang yang tidak punya kupon tidak akan mendapatkannya.
Adapun tiga perkara yang akan menimpa orang yang meninggalkan shalat pada waktu ia mati adalah:
1. Dia akan mati dalam keadaan sangat terhina
Kita baca dalam beberapa hadits bahwa bila kita mati, Tuhan akan menyelenggarakan semacam Upacara Penerimaan di Alam Malakut. Ribuan malaikat dikirim untuk acara itu. Untuk orang-orang yang tidak shalat, Tuhan akan mengirim malaikat-malaikat yang berwajah sangat menakutkan.
Selain itu, Allah akan mencabut nyawanya seperti orang yang menyisir bulu domba yang basah. Beda halnya dengan orang mukmin yang shalat, ruhnya akan diambil begitu mudahnya seperti keluarnya air dari dalam cerek.
Dalam Upacara Penyambutan kematian orang fasik, ruhnya akan disimpan dalam kain yang amat buruk. Ruh itu menyebarkan bau yang sangat tidak sedap sehingga seluruh arwah dan malaikat bertanya-tanya, “Ruh siapakah itu?” Malaikat yang membawanya akan menjawab, “Inilah ruh Fulan Ibnu Fulan.” Dan disebutkanlah gelaran-gelaran buruk yang diperoleh orang fasik itu di dunia. Misalnya, “Oh, inilah Fulan si Tukang Mengadu Domba.”
Tapi apabila dia adalah seorang mukmin yang shaleh, ruhnya akan diletakkan dalam sebuah kain yang diambil dari surga. Ruh itu akan menyebarkan harum yang semerbak. Para arwah dan malaikat pun bertanya, “Ruh siapakah ini?”. Dijawab, “Inilah ruh Fulan Ibnu Fulan.” Dan disebutkanlah semua gelaran-gelaran baik yang pernah ia dapatkan di dunia. “Oh, inilah Fulan. Orang yang baik, dermawan, dan sabar.”
2. Dia akan mati dalam keadaan lapar
Pada saat ia menghadapi ajal, dia akan merasakan kelaparan yang sangat luar biasa.
3. Dia akan mati dalam keadaan dahaga
Orang yang meninggalkan shalat, sekalipun ia diberi minum dari seluruh sungai yang mengalir di dunia ini, rasa hausnya tidak akan hilang pada saat ia meninggal.
Sedangkan tiga siksaan yang akan menimpa dia di alam kuburnya ialah:
  1. Tuhan akan menempatkan malaikat yang kerjanya hanya akan mengganggu dia. Membuat dia takut dan mengguncangkan badannya di alam kubur.
  2. Kuburannya akan Tuhan sempitkan
  3. Tuhan pun akan menjadikan kuburannya gelap
Adapun tiga perkara yang akan menyiksanya pada Hari Kiamat adalah:
  1. Orang yang melalaikan shalat akan diseret wajahnya oleh para malaikat. Pada Hari Kiamat nanti, semua makhluk akan melihatnya.
  2. Dia akan dihisab dengan hisaban yang berat
  3. Allah tidak akan memperhatikan dia pada Hari Kiamat. Tidak akan diampuni dosa-dosanya dan baginya azab yang pedih.
Nabi saw bersabda, “Tidak ada yang membedakan muslim dengan kafir itu kecuali orang yang meninggalkan shalat fardhu dengan sengaja atau merendahkan dan melecehkan shalatnya.”
II. Tidak Memberikan Makanan kepada Orang-Orang Miskin
Jalan kedua untuk masuk neraka ialah dengan tidak membagikan makanan kepada fakir miskin. Bila ada orang Islam rajin memberi makan orang miskin tapi ia tidak shalat, maka ia akan masuk Neraka Saqar. Tapi bila ada orang Islam yang suka shalat tapi tidak pernah memberi makan orang miskin, dia pun akan masuk Neraka Saqar.
Lalu apa buktinya kalau orang yang suka shalat itu masuk Neraka justru karena shalatnya? Al-Qur’an menjawabnya dalam surat Al-Ma’un 4-6. “Celakalah orang-orang yang shalat. Yang lalai dalam shalatnya. Yaitu orang yang menjadikan shalat sebagai alat untuk memamerkan kesalehannya.” Shalat adalah alat paling efektif untuk memamerkan kesalehan dan menyembunyikan kesalahan.
Orang-orang yang bakhil mesti rajin shalatnya karena dia ingin menyembunyikan kebakhilannya itu. Menampakkan kesalehan dengan shalat ialah cara yang paling gampang, tidak perlu mengeluarkan uang.
Orang yang celaka shalatnya ialah orang yang riya shalatnya dan tidak mau memberikan pertolongan kepada orang miskin. Orang miskin adalah orang yang dizhalimi. Dalam Al-Qur’an amal yang paling sering disebut adalah memberi makan orang miskin. Amalan membangun mesjid malah tidak ada dalam AL-Qur’an. Bahkan ada pembangunan mesjid yang dikecam dalam Al-Qur’an, yaitu pembangunan Mesjid Dhirar.
III. Menggunjing Bersama Para Penggunjing
Wa kunna nakhûdhu ma’al khâidhîn.” Itulah jawaban ahli neraka selanjutnya ketika ditanya jalan apa yang telah mereka tempuh sampai ke Neraka Saqar.
Kata nakhûdhu artinya berbicara atau mengobrol sedangkan kata ma’al khâidzîn artinya bersama orang-orang yang mengobrol. Para ahli tafsir menjelaskan bahwa mengobrol dalam hal ini berarti mempergunjingkan orang lain, mengadu domba, mencemoohkan ayat-ayat Al-Qur’an -yang biasanya dilakukan oleh orang-orang munafik, menggunting dalam lipatan, menyakiti hati orang lain, atau menyebarkan desas-sesus. Dosa yang meluruskan jalan kita ke Neraka Saqar ialah dengan melakukan obrolan-obrolan semacam ini.
Di dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa kalau kita mendengar obrolan semacam itu. “Janganlah kamu duduk bersama mereka sampai obrolannya pindah kepada topik yang lain.” (QS. An-Nisâ 140)
Jika Anda melakukan itu, walaupun Anda shalat dan memberi makan orang miskin, Anda tetap akan masuk Neraka Saqar.
Dari uraian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa terdapat tiga tarekat atau suluk yang membawa kita ke neraka:
1. Meninggalkan shalat.
2. Tidak memberi makan kepada orang miskin.
3. Rajin menyebarkan desas desus, isu, dan mempergunjingkan orang lain.[]

____________
sumber: www.misykat.net/article/167935/banyak-jalan-menuju-neraka-by-kh-jalaluddin-rakhmat.html

Senin, 26 Agustus 2019

MANUSIA YANG PALING DIBENCI ALLAH

Materi Kultum Hari Selasa 27 Agustus 2019
-----------------------

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبْغِضُ كُلَّ جَعْظَرِيٍّ جَوَّاظٍ سَخَّابٍ فِي الْأَسْوَاقِ جِيفَةُ اللَّيْلِ ، حِمَارُ النَّهَارِ ، عَالِمٌ بِالدُّنْيَا ، جَاهِلٌ بِالْآخِرَةِ
Sesungguhnya Allah membenci setiap orang yang ja’dzari, jawwadz, sakhab di pasar, bangkai di malam hari, himar di siang hari, pinter masalah dunia, dan bodoh masalah akhirat. (HR. Baihaqi dalam sunan al-Kubro no. 20593 dan dishahihkan dalam shahih al-Jami’)
Keterangan:
Ada 7 kriteria manusia yang Allah benci,
PertamaJa’dzari
Ada beberapa keterangan tentang maknanya,
  1. Orang yang sombong, keras, tidak mau menerima nasehat
  2. Orang yang keras kepala, alot, suka menguasai milik orang lain.
Dan kita bisa simak, kedua makna ini berdekatan.
KeduaJawwadz
Diantara maknanya,
  1. Orang yang banyak makan, banyak minum, suka menolak kebenaran
  2. Sombong ketika berjalan, dan keras kepala
KetigaSakhab di pasar
Suka teriak di pasar, dan selalu memaksa ketika bersengketa dengan orang lain. Suka membuat masalah, maunya menang sendiri dan galak.
Keempat, bangkai di malam hari
Ungkapan untuk menunjukkan karakternya yang banyak tidur, pemalas, dan tidak pernah shalat malam.
Kelima, himar di siang hari
Himar, lambang kebodohan. Dia bodoh pemahamannya, sekalipun pinter cari dunia. Sangat rakus terhadap dunia, hingga tidak pernah perhatian dengan aturan dan ibadah.
Keenam, pinter masalah dunia
Bicara masalah dunia, dia ahlinya. Bicara masalah harta, dia juga ahlinya.
Ketujuh, bodoh masalah akhirat


Read more https://nasehat.net/453-kriteria-manusia-yang-dibenci-allah.html

PENGANTAR MENUJU SURGA

Materi Kultum Hari Senin 26 Agustus 2019
-----------------------------------

Jalan menuju surga memang selalu dipenuhi onak dan duri, akan tetapi sungguh banyak sekali amalan-amalan yang mudah dilakukan, namun Allah membalasnya dengan ganjaran yang sangat besar sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-hambanya. 
berikut ini sebuah Hadis Rasullah yang didalamnya mengkisahkan seorang yang hidup di zamannya dan bertanya kepada Rasullah:

Suatu hari Rasullah didatangi seorang sahabat dan bertanya tentang amalan yang dapat menghantarkannya masuk surga, 
Sahabat bertanya kepada Rasullah SAW "Ya Rasulallah berikan untukku amalan yang dapat menghantarkanku masuk surga?"
Rasulallah bersabda"Jadilah kamu muadzin untuk kaum muslimin agar mereka berkumpul karena seruannya itu agar mereka sholat".
Lalu orang itu bertanya lagi "Ya Rasulallah bagaimana bila saya tidak bisa melakukan itu?"
Rasullah SAW bersabda "Jadilah imam untuk kaum muslimin agar mereka menegakkan sholat".
tapi orang tersbut bertanya kembali, "hal itu tidak bisa aku lakukan, apa ada amalan yang lain?"
Rasullah SAW tersenyum lalu bersabda "Jagalah selalu dalam sholat jamaahmu di shaf awal (barisan awal)"

Mudah-mudahan Allah berikan kebaikan kepada kita. aamin Allahumma Aamiin

Orang Tua dan Anak saling Mengangkat Derajat di Akhirat

Materi Kultum Hari Senin 26 Agustus 2019

---------------------------------------------
Telah kita ketahui bahwa anak yang shalih bisa mengangkat derajat orang tua di akhirat nanti, baik dengan doa maupun amal jariyah dari sang anak. Sebagaimana hadits yang sering kita dengar, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, atau doa anak yang shalih”1.
Demikian juga orang tua bisa mengangkat derajat anaknya di akhirat kelak, bahkan ini berlaku bagi cucu dan keturunannya ke bawah. Jika derajat anak-cucunya berada di bawahnya, maka bisa diangkat setara dengan derajat orang tuanya.
Dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu’anhuma, beliau berkata,
إن الله ليرفع ذرية المؤمن إليه في درجته و إن كانوا دونه في العمل ، لتقربهم عينه ، ثم قرأ : *( و الذين آمنوا و اتبعتهم ذريتهم بإيمان ) الآية ،ثم قال : و ما نقصنا الآباء بما أعطينا البنين “
Allah mengangkat derajat anak cucu seorang mukmin setara dengannya, meskipun amal perbuatan anak cucunya di bawahnya, agar kedua orangtuanya tenang dan bahagia. Kemudian beliau membaca firman Allah yang artinya, “Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan” ( AthThuur : 21) kemudian beliau berkata: dan kami tidak mengurangi dari bapak-bapak mereka apa yang kami berikan kepada anak mereka”2.
Syaikh Al-Albani rahimahullahu menjelaskan bahwa riwayat ini sanadnya shahih. Beliau berkata,
قلت : و لا شك في ذلك ، و لكن من الممكن أن يقال : إن الموقوف في حكم المرفوع ،لأنه لا يقال بمجرد الرأي ، بل هو ظاهر الآية المذكورة …فهو صحيح الإسناد
“Tidak diragukan lagi mengenai hal tersebut, akan tetapi mungkin bisa dikatakan hadits ini mauquf (perkataan sahabat) sengan status hukum marfu’ (sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam). Karena tidak dikatakan semata-mata ra’yu (pendapat Ibnu Abbas), bahkan ini adalah zahir ayat yang disebutkan… dan sanadnya shahih”3.
Ibnu Katsir rahimahullahu mengatakan,
هذا فضله تعالى على الأبناء ببركة عمل الآباء، وأما فضله على الآباء ببركة دعاء الأبناء
“Ini adalah keutamaan dari Allah Ta’ala kepada anak-keturunan karena berkah dari amal bapak-bapak mereka, adapun keutamaan dari Allah kepada bapak-bapak mereka adalah kerena berkah doa anak-anak mereka”4.
Dalam Tafsir Jalalain dijelaskan bahwa anak tersebut diangkat derajatkan setara orang tua mereka agar mereka bisa berkumpul besama dengan anak-cucu mereka di surga kelak,
{ألحقنا بهم ذرياتهم} المذكورين في الجنة فيكونون في درجتهم وإن لم يعملوا تكرمة للآباء باجتماع الأولاد إليهم
“Maksud dari “Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka” yaitu, anak-cucu mereka kelak di surga, sehingga jadilah anak-cucu mereka sama derajatnya dengan mereka walaupun anak-cucu mereka tidak beramal seperti mereka, sebagai penghormatan terhadap bapak-bapak mereka agar bisa berkumpul dengan anak-cucu mereka (di surga kelak)”5.
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’diy rahimahullahu menjelaskan orang tua yang mengangkat derajat anaknya tidaklah dikurangi amal mereka sedikitpun karena mengangkat derajat anaknya. Beliau menjelaskan,
فهؤلاء المذكورون، يلحقهم الله بمنازل آبائهم في الجنة وإن لم يبلغوها، جزاء لآبائهم، وزيادة في ثوابهم، ومع ذلك، لا ينقص الله الآباء من أعمالهم شيئا
“Mereka yang disebut ini (anak-keturunan), maka Allah akan mengikutsertakan mereka dalam kedudukan orang tua/kakek-buyut mereka di surga walaupun mereka sebenarnya tidak mencapainya (kedudukan anak lebih rendah dari orang tua –pent), sebagai balasan bagi orang tua mereka dan tambahan bagi pahala mereka. akan tetapi dengan hal ini, Allah tidak mengurangi pahala orang tua mereka sedikitpun”6.


Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/28700-orang-tua-dan-anak-saling-mengangkat-derajat-di-akhirat.html

Kamis, 22 Agustus 2019

Kisah Teladan

Materi Kultum Hari Kamis 22 Agustus 2019
--------------------------------

HADIAH TERBESAR BAGI ANAK YANG BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA

Hasil gambar untuk Intan
Dari Ma’mar, dari Ibnu Thawus, dari bapaknya, dia berkata, “Di zaman dulu hiduplah seorang dari Bani Israil dengan empat orang anaknya. Suatu ketika dia jatuh sakit. Salah seorang dari mereka berkata kepada saudaranya, ”Kalian mau merawat ayah, padahal kalian tidak akan mendapatkan warisan dari ayah? Saya saja yang merawatnya. Biarlah saya tidak mendapatkan warisan.”



Maka si anak tersebut merawat ayahnya hingga meninggal, lalu menguburnya. Benar,dia tidak mendapatkan warisan sedikitpun.
Suatu ketika, dia bermimpi di datangi seorang miskin namun berlagak sombong. Orang miskin tadi berkata, “Datanglah ke tempat anu, lalu galilah, niscaya kamu akan menemukan seratus dinar uang. Setelah itu ambillah!”
Dalam mimpinya si anak tadi bertanya, “Uang tersebut berbarakah tidak?”
Orang tadi menjawab, “Tidak!”
Keesokkan paginya si anak tadi mencritakan kejadian tersebut kepada istrinya. Istrinya berkata, “Pergi ambil saja uang itu. Uang itu akan berbarakah kalau sebagian kau belikan pakaian untukku dan sebagaimana kita gunakan untuk belanja hidup kita.”
Dia enggan mengambilnya,dan menjawab perkataan istrinya, “Saya tidak mau mengambilnya sesuatu yang tidak berbarakah.”
Tatkala malam tiba, dia tidur, dan bermimpi yang sama. Berkatalah si miskin tadi dalam mimpi tersebut, “Datanglah ke tempat anu, dan ambillah sepuluh dinar!”
Dalam mimpi si anak tadi bertanya, “Uang tersebut berbarakah atau tidak?”
Orang tadi menjawab, “Tidak.”
Keesokan paginya si anak tadi menceritakan kejadian tersebut pada istrinya. Istrinya menyampaikan perkataan sebagaimana disampingkan pada mimpi yang pertama. Namun si anak tadi pun tetap tidak mau mengambilnya.
Kemudian pada malam ketiga diam bermimpi yang sama. Berkatalah si miskin tadi dalam mimpinya tersebut, “Datanglah ke tempat anu, dan ambillah satu dinar.”
Dalam mimpi si anak tadi bertanya, “ Uang tersebut berbarakah atau tidak?”
Orang tadi menjawab, “Ya, berbarakah.”
Si anak tadi berkata, “Kalau begitu, saya mau mengambilnya.”
Keesokan paginya si anak pergi ke tempat yang ditunjukan dalam mimpi. Benar, dia menemukan uang dinar itu di sana, lalu di ambil.
Sepulang dari mengambil uang, dia bertemu dengan seorang pencari ikan yang membawa dua ekor ikan. Si anak menawar, “Berapa harganya?”
Dia menjawab, “Satu dinar.”
Akhirnya si anak membeli dua ekor ikan tesebut dan membawanya pulang. Sampai di rumah ikan tersebut dibersihkan oleh istrinya.
Tatkala si istri membedah perut ikan yang pertama, dia menemukan sebutir intan di dalamnya. Sebutir intan yang tidak ada taranya.
Demikian pula dengan ikan yang satunya lagi. Di dalam perutnya ternyata juga terdapat intan yang sama seperti pada ikan yang pertama.
Anak tadi berkata, “Intan ini dicari-cari oleh para raja. Mereka akan mencari dimana pun berada dan berani membayarnya berapapun harganya. Karena intan seperti ini memang tak ada duanya di dunia ini.”
Kabar ditemukannya intan tersebut samapi kepada raja. Raja berkata, “Tunjukkan intan tersebut kepada saya! Saya akan membelinya.”
Si anak tadi memenuhi permintaan raja. Dibawanya intan tersebut kepada raja. Tatkala melihat intan tersebut, Allah menjadikan raja terkagum-kagum dengan keindahannya. Raja berkata, “ Berapa harga intan ini?”
Si anak menjawab, “Emas tidak boleh kurang dari tiga puluh angkutan kuda.”
Raja menjawab, “Saya siap membelinya.”
Lalu para pengawal raja menyediakan emas sebanyak tiga puluh angkutan kuda untuk membayar intan milik anak tadi. Kemudian, raja memandangi intan yang baru saja dibelinya. Dia sangat terkagum-kagum. Raja berkata kepada pengawalnya, “Intan ini akan lebih indah bila anda sepasang. Mintakan pasangannya!”
Lalu para pengawalnya mendatangi anak tadi untuk membeli intan yang satunya. Para pengawal berkata kepada anak tadi, “Apakah kamu mempunyai intan pasangannya? Kalau ada, intan pasangannya nanti akan kami beli sekalian dengan harga yang berlipat-lipat.”
Anak tadi menjawab, “Benarkah?” Mereka menjawab, “Benar.”
Intan yang menjadi pasangannya itu dibawa dan ditunjukkan kepada raja. Tatkala melihat intan pasangannya itu, raja tertarik sekali, lalu berkata, “Saya mau membelinya.”
Lalu para pengawalnya membeli intan tersebut dengan harga yang sama seperti intan yang satunya.”
----------------------------------------
Sumber: Kisah Kisah Teladan Bakti Anak kepada Ibu Bapak, Ibrahim bin Abdullah Musa Al Hazmi, Media Hidayah 2004

Rabu, 21 Agustus 2019

Ingat 5 Perkara Sebelum datang 5 Perkara

Materi Kultum Hari Rabu 21 Agustus 2019

Hasil gambar untuk lima perkara sebelum datang lima perkara

Hadis ini mengingatkan kita agar tidak menyianyiakan kesempatan dan waktu yang telah Allah berikan kepada kita. Sebab kematian dan waktu adalah hal yang pasti.
عن ‘مرو بن ميمون ابن مهران أن النبي صلى الله عليه وسلم قال لرجل وهو يعظه اغتنم خمسا قبل خمس شبابك قبل هرامك، وصحتك قبل سقمك، وفراغك قبل شغلك، وغناك قبل فقرك، وحياتك قبل موتك
Dari Amru bin Maimun bin Mahran sesungguhnya Nabi Muhammad Saw berkata kepada seorang pemuda dan menasehatinya, “Jagalah lima hal sebelum lima hal. (1) Mudamu sebelum datang masa tuamu, (2) sehatmu sebelum datang masa sakitmu, (3) waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, (4) kayamu sebelum miskinmu, (5) hidupmu sebelum matimu.
Menurut Sayyid al-Arabi hadis di atas Shahih dan diriwayatkan pula oleh Imam Suyuti dalam Shahih al-Jami’.  Hadis di atas memiliki dua jalur periwayatan. Hadis dari Ibnu Abbas yang diriwayatkan secara marfu, dan hadis Ibnu Maimun diriwayatkan secara mursal.
Dalam lima perkara penting yang Rasul sebutkan di hadis ini, terkandung pelajaran yang patut dihayati. Abu Layyist Samarqandi mengatakan dalam Tanbihul Ghafilin bahwa lima hal ini harus dipergunakan sebaik-baiknya agar tidak menyesal di kemudian hari, karena lima hal itu hanya terjadi sekali dan tidak akan terulang.
Pertama masa muda sebelum tua. Masa muda merupakan masa paling produktif bagi setiap orang. Sehingga kita harus membiasakan diri melakukan amal saleh sedari muda sebab kebiasaan saat muda akan terbawa hingga tua.

Kedua sehat sebelum sakit. Kesehatan merupakan karunia dan nikmat yang sering kali terlupakan. Nabi pernah mengatakan dalam kesempatan lain bahwa sehat dan waktu adalah dua nikmat yang banyak manusia tertipu. Mereka menyangka bahwa keduanya adalah sesuatu yang sewajarnya, padahal itu nikmat terbaik yang diberikan Allah pada setiap hamba-Nya.
Ketiga luang sebelum sibuk. Waktu luang seorang mukmin adalah waktu malam sebab di siang hari ia akan sibuk mencari rejeki yang dijanjikan Allah. Hal ini mengacu pada sabda Nabi bahwa “Malam itu panjang maka jangan membuatnya pendek (menyianyiakannya) dengan tidurmu dan siang itu terang jangan kau gelapkan dengan dosa-dosamu
Keempat kaya sebelum miskin. Jika Allah memberikan karunia berlebih ingatlah itu hanya amanah yang dititipkan kepadamu. Berbagilah karena dalam harta yang kau miliki terdapat hak orang lain yang membutuhkannya demikianlah cara kita bersyukur dengan karunia berlebih yang diberikan-Nya.

Kelima hidup sebelum mati. Setiap yang hidup pasti akan mati, manusia tidak akan mengetahui  kapan ajal akan menjemputnya dan bagaimana caranya. Maka beramallah selagi hidup sebelum datang kematianmu sebab penyesalan setelah ruh tercabut dari tubuh hanyalah sia-sia.

Selasa, 20 Agustus 2019

ANTARA WAKTU DAN KEMATIAN

Materi Kultum Hari Selasa 20 Agustus 2019
-------------------------------------


Waktu sangatlah berharga. Begitu berharganya waktu, menyia-nyiakannya adalah bentuk puncak kerugian, bahkan lebih berbahaya dari kematian.

Ibnul Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata,

إضاعةُ الوقت أشدُّ من الموت ؛ لأنَّ إضاعة الوقت تقطعك عن الله والدار الآخرة، والموتُ يقطعك عن الدنيا وأهلها

“Menyia-nyiakan waktu lebih berbahaya dari kematian, karena menyia-nyiakan waktu akan memutuskanmu dari Allah dan negeri akhirat, sedangkan kematian hanya memutuskan dirimu dari dunia dan penduduknya”. [Al-Fawaid hal 44]

Apabila waktu di sia-siakan terus-menerus maka untuk apa ia hidup? Waktunya tidak bermanfaat baik untuk dirinya dan orang lain. Waktu hanya digunakan untuk bermain-main dan bersenda gurau saja?

Begitu Berharganya Waktu

Ketika Allah bersumpah dengan salah satu makhluk-Nya dalam Al-Quran, hal ini menunjukkan makhluk tersebut memiliki keistimewaan. Allah bersumpah dengan waktu dalam Al-Quran dalam beberapa ayat. Misalnya “wal-ashri” (demi masa), “wad-dhuha” (demi waktu dhuha), “wal-lail” (demi waktu malam) dan lain-lainnya. Waktu memang sangat berharga dan harus dipergunakan dengan sebaik mungkin untuk hal-hal yang bermanfaat.

Manusia pun sepakat bahwa waktu itu berharga. Misalnya orang barat mengatakan “time is money”. Pepatah Arab juga menyebutkan waku itu penting:

اَلْوَقْتُ أَنْفَاسٌ لَا تَعُوْدُ

“Waktu adalah nafas yang tidak mungkin akan kembali.”

Orang sukses dunia-akhirat akan sangat menyesal jika waktunya terbuang percuma tanpa manfaat dan faidah. Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata,

ﻣَﺎ ﻧَﺪِﻣْﺖُ ﻋَﻠَﻰ ﺷَﻲْﺀٍ ﻧَﺪَﻣِﻲ ﻋَﻠَﻰ ﻳَﻮْﻡٍ ﻏَﺮَﺑَﺖْ ﴰَﺴْﻪُ ﻧَﻘَﺺَ ﻓِﻴْﻪِ ﺃَﺟَﻠِﻲ ﻭَﱂَ ْﻳَﺰِﺩْ ﻓِﻴْﻪِ ﻋَﻤَﻠِﻲ

“Tiada yang pernah kusesali selain keadaan ketika matahari tenggelam, ajalku berkurang, namun amalanku tidak bertambah.” (Lihat Miftahul Afkar)

Mereka juga pelit dengan waktu mereka, Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata,

أَدْرَكْتُ أَقْوَامًا كَانَ أَحَدُهُمْ أَشَحَّ عَلَى عُمْرِهِ مِنْهُ عَلَى دِرْهَمِهِ

“Aku menjumpai beberapa kaum, salah satu dari mereka lebih pelit terhadap umurnya (waktunya) dari pada dirham (harta) mereka”(Al-‘Umru was Syaib no. 85)

Sibukkan diri dengan hal positif dan bermanfaat

Perhatikan perkataan emas yang dinukil oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berikut,

وَنَفْسُكَ إِنْ أَشْغَلَتْهَا بِالحَقِّ وَإِلاَّ اشْتَغَلَتْكَ بِالبَاطِلِ

“Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, PASTI akan disibukkan dengan hal-hal yang batil” (Al Jawabul Kaafi hal 156)

Ini adalah kaidah dalam kehidupan. Apabila waktu kita tidak diisi dengan kegiatan positif, pasti diisi oleh kegiatan negatif. Paling minimal diisi dengan hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Buat program, rencana serta target hidup ke depan agar hari-hari kita selalu terisi oleh hal-hal dan kegiatan yang positif.

Hendaknya kita perhatikan dan kita atur dengan baik, waktu dan umur yang telah Allah berikan kepada kita.

-------------------------
Semoga bermanfaat


Senin, 19 Agustus 2019

2 NIKMAT YANG SERING DI LUPAKAN OLEH MANUSIA


Materi Kultum Hari Senin 19 Agustus 2019
---------------------------------------------

Menghitung nikmat yang telah Allah berikan adalah sebuah pekerjaan yang sulit. Bagaimana tidak, Allah mengatakan bahwa jika seorang hamba ingin menghitung nikmat tersebut, maka tidak akan sanggup menghitungnya. Allah Ta’ala berfirman
وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ اللهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menghitung jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. An-Nahl: 18).
Mayoritas manusia banyak yang tertipu jika Allah berikan nikmat, padahal nikmat yang diberi akan dipertanggung jawabkan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ
Kedua kaki seorang hamba tidaklah berpindah pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai umurnya, dimanakah ia habiskan; ilmunya, dimanakah ia amalkan; hartanya, bagaimana cara ia mendapatkannya dan ia infakkan; dan mengenai badannya, di manakah usangnya.” (HR. At-Tirmidzi, shahih).
Ingatlah bahwa 4 hal di atas akan ditanya kelak pada hari kiamat, yaitu umur, ilmu, harta dan badannya. Oleh karena itu, ketika seorang mendapatkan nikmat namun tidak ia gunakan tuk taat, maka itu adalah musibah. Sebagaimana perkataan Abu Hazim dalam Hilyatul Auliya, “Setiap nikmat yang tidak digunakan untuk taat, maka itu adalah musibah.”


Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Dua nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari)

1. Kesehatan

Banyak manusia yang sehat, namun tertipu dengan kesehatannya. Ia tak gunakan kesehatannya untuk taat, namun untuk maksiat. Sementara di luar sana ada sebagian orang yang ingin melakukan ketaatan, namun tak mampu melakukannya dikarenakan sakit yang di derita.
Padahal badan yang sehat akan ditanyakan, digunakan untuk apa. Apakah digunakan tuk mendatangi majelis ilmu ataukah mendatangi tempat-tempat maksiat. Barulah ia tersadar ketika terbaring lemah tak berdaya karena sakit, sehingga sesal pun tak terelakkan.

2. Waktu luang

Waktu adalah sesuatu yang terus berputar dan tak akan kembali lagi. Oleh karena itu betapa banyak manusia yang tersesali oleh waktu. Waktunya hanya berlalu begitu saja, tanpa ada manfaat dan faidahnya. Hidupnya hanya menghabiskan waktu dan menyisakan penyesalan umur.
Waktu ibarat pedang bermata 2, jika digunakan untuk kebaikan, maka baik pula. Sebaliknya, jika digunakan untuk keburukan, maka dampak buruk akan terjadi di kemudian hari.
Betapa tidak, sebagian orang menghabiskan waktunya untuk maksiat, namun tatkala ia sudah senja, maka ia akan menangisi masa tua nya karena ia tak menghabiskan waktu dan umurnya untuk taat.
Ketahuilah bahwa 2 hal di atas adalah nikmat yang patut disyukuri tatkala terkumpul di dalam diri seorang muslim. Karena tatkala seorang itu bersyukur, maka Allah akan tambah nikmat tersebut.

------------
Bersambung

Selasa, 13 Agustus 2019

KISAH TELADAN

Materi Kultum, Senin 12 Agustus 2019
-----------------------------

KISAH SULTAN MURAD ( SULTAN TURKI UTSMANI ) MENEMUKAN MAYAT SEORANG WALI YANG SEMASA HIDUPNYA GEMAR MEMBELI MINUMAN KERAS DAN MENDATANGI PELACUR
(Mohon di Baca sampai selesai )

Di dalam buku hariannya
Sultan Turki Murad IV mengisahkan, bahwa suatu malam dia merasakan kegalauan yang sangat,
ia ingin tahu apa penyebabnya.
Maka ia memanggil kepala pengawalnya dan memberitahu
apa yang dirasakannya.

Sultan berkata kepada kepala pengawal,
_"Mari kita keluar sejenak."_

Di antara kebiasaan sang Sultan adalah melakukan blusukan
di malam hari dengan cara menyamar.

Mereka pun pergi,
hingga tibalah mereka
di sebuah lorong yang sempit.

Tiba-tiba,
mereka menemukan seorang
laki-laki tergeletak di atas tanah.
Sang Sultan menggerak-gerakkan lelaki itu,
ternyata ia telah meninggal.

Namun orang-orang yang lalu lalang di sekitarnya tak sedikitpun mempedulikannya.

Sultan pun memanggil mereka,
mereka tak menyadari
kalau orang tersebut adalah Sultan.

Mereka bertanya,
_"Apa yang kau inginkan?_

Sultan menjawab,
_"Mengapa orang ini meninggal
tapi tidak ada satu pun di antara kalian yang mau mengangkat jenazahnya?_

_Siapa dia?_

_Di mana keluarganya?"_

Mereka berkata,
_"Orang ini Zindiq,
suka menenggak minuman keras dan berzinah.!"_

Sultan menimpali,
_"Tapi . .
bukankah ia termasuk umat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam?_
_Ayo angkat jenazahnya,
kita bawa ke rumahnya"_

Mereka pun membawa jenazah laki-laki itu ke rumahnya.

Melihat suaminya meninggal,
sang istripun pun menangis.
Orang-orang yang membawa jenazahnya langsung pergi, tinggallah sang Sultan
dan kepala pengawalnya.

Dalam tangisnya sang istri berucap pada jenazah suaminya,
_"Semoga Allah merahmatimu wahai wali Allah..._
_Aku bersaksi bahwa
engkau termasuk orang
yang sholeh."_

Mendengar ucapan itu Sultan Murad kaget..
_"Bagaimana mungkin dia termasuk wali Allah sementara orang-orang membicarakan
tentang dia begini dan begitu,
sampai-sampai mereka tidak peduli dengan kematiannya.?"_

Sang istri menjawab,
_"Sudah kuduga pasti akan begini..."_

_"Setiap malam suamiku
keluar rumah pergi ke toko-toko minuman keras,
dia membeli minuman keras
dari para penjual sejauh yang ia mampu._
_Kemudian minuman-minuman
itu di bawa ke rumah
lalu ditumpahkannya
ke dalam toilet,
sambil berkata: "Aku telah meringankan dosa kaum muslimin."_

_"Dia juga selalu pergi menemui para pelacur,
memberi mereka uang dan berkata: "Malam ini kalian sudah dalam bayaranku,
jadi tutup pintu rumahmu sampai pagi."_

_"Kemudian ia pulang ke rumah,
dan berkata kepadaku: "Alhamdulillah,
malam ini aku telah meringankan dosa para pelacur itu
dan pemuda-pemuda Islam."_

_"Orang-orang pun hanya menyaksikan bahwa ia selalu membeli khamar dan menemui pelacur,
lalu mereka menuduhnya
dengan berbagai tuduhan
dan menjadikannya buah bibir."_

Suatu kali aku pernah berkata kepada suamiku,
_"Kalau kamu mati nanti,
tidak akan ada kaum muslimin yang mau memandikan jenazahmu, mensholatimu dan menguburkan jenazahmu"_

Ia hanya tertawa,
dan berkata,
_"Jangan takut,
bila aku mati,
aku akan dishalati
oleh Sultannya kaum muslimin, para Ulama dan para Wali."_

Mendengar itu semua,
Sultan Murad pun menangis,
dan berkata,
_"Benar!
Demi Allah,
akulah Sultan Murad,
dan besok pagi kita
akan memandikannya,
menshalatkannya
dan menguburkannya."_

Demikianlah,
akhirnya prosesi penyelenggaraan jenazah laki-laki itu dihadiri
oleh Sultan,
para Ulama,
para Wali Allah
dan seluruh masyarakat.

*******

(Kisah ini diceritakan kembali oleh Syaikh Al Musnid Hamid Akram Al Bukhary dari _Mudzakkiraat Sultan Murad IV_)

*******

Hikmah yang dapat kita ambil dari kisah ini:

Jangan suka menilai orang lain
dari sisi lahiriahnya saja.
Atau menilainya berdasarkan ucapan orang lain.
Terlalu banyak yang tidak kita ketahui tentang seseorang.
Apalagi soal yang tersimpan di tepian paling jauh di dalam hatinya.

Kedepankan prasangka baik terhadap saudaramu.
Boleh jadi orang yang selama ini kita anggap sebagai calon penduduk neraka, ternyata penghuni firdaus yang masih melangkah di bumi.

Jadi berhentilah berperasangka dan menggunjing seseorang, sekalipun orang itu sangat kita kenal.

-------------------
Semoga bermanfaat😉

Kamis, 08 Agustus 2019

HIKMAH BERKURBAN JILID 2

Materi Kultum Hari Kamis 08 Agustus 2019
Melanjutkan bahasan kemarin mengenai Hikmah dari pada Berkurban.
--------------------------------------

Berqurban Sama Artinya Kita Membahagiakan Kaum Duafa


Agama islam sudah mengajarkan bahwa berbagi kepada sesama khususnya untuk mereka para kaum duafa, maka ketika kita melaksanakannya Allah telah menjanjikan untuk melipatgandakan rezeki kita dan mendapatkan pahala yang tak terhitung jumlahnya. Diriwayatkan oleh HR. Muslim :

“Hari Raya Qurban adalah hari untuk makan, minum dan dzikir kepada Allah.” (HR. Muslim)


Banyak Kebaikan Yang Kita Peroleh Dari Setiap Bulu Hewan Qurban


Poin ketujuh ini diriwayatkan oleh HR. Ahmad dan Ibn Majah, penjelasannya bisa kita simak bersama-sama sebagai berikut :


Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah menjawab:  Mereka menjawab:  Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” (HR. Ahmad dan ibn Majah)


Dari riwayat yang sudah dijelaskan tersebut begitu banyak feedback yang diberikan Allah kepada hambanya yang sudah mampu dan kemudian mau melaksanakan perintah-Nya yakni berqurban.

Berqurban Merupakan Perbuatan Yang Sangat Disukai Oleh Allah


Mengapa Allah sangat menyukai hambanya yang sudah mampu dan mau melaksanakan ibadah qurban? Dengan berqurban kita akan menjadi hamba Allah yang tentunya semakin dekat kepada-Nya. Dari riwayat HR. Ibn Majah dan Tirmidzi, penjelasannya sebagai berikut :


Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah –sebagai qurban– di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” (HR. Ibn Majah dan Tirmidzi)


Hewan qurban yang telah kita sembelih, nantinya akan menjadi kendaraan yang membantu kita di akhirat kelak.


Berqurban Akan Membuat Kita Menjadi Semakin Dekat  Dan Senantiasa Bersyukur Kepada-Nya


Poin ini juga memberikan pelajaran yang berharga kepada kita semua. Kita diciptakan di dunia ini hanya untuk hidup sementara saja dan untuk beribadah kepada-Nya. Maka perbanyaklah ibadah semasa hidup kita. Di dalam Al-Quran surat Al-An’am ayat 162 dan ayat 163 dijelaskan sebagai berikut :


“Katakanlah (Muhammad), “Sesugguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku, hanyalah untuk Allah, Tuhan Seluruh Alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (muslim).”

Berqurban Akan Membuat Kita Senantiasa Bersyukur Kepada-Nya


Dengan melaksanakan qurban kita akan menjadi hamba yang senantiasa bersyukur atas nikmat dan rezeki yang telah diberikan kepada kita oleh Allah. Hal ini juga dijelaskan di Al-Qur’an pada beberapa surat, penjelasannya sebagai berikut :


“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah : 152)


“Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.” (QS.Al-Baqarah : 172)


“Dan Muhammad hanyalah seorang Rasul, sebelumnya telah berlalu beberapa Rasul. Aapakah jika dia wafat atau dibunuh, kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa berbalik ke belakang, maka ia tidak akan merugikan Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur.” (QS. AL-Imran : 144)


Dari kutipan surat di atas sudah menunjukkan bahwa rasa syukur sangat dianjurkan agar kita bisa lebih dekat kepada Allah SWT.


-----------------------------------
Dapat diambil kesimpulan bahwa hikmah qurban Idul Adha yang sudah dijelaskan di atas bisa kita jadikan sebagai pembelajaran dan pengetahuan betapa banyak kebaikan yang dijanjikan Allah kepada hamba-Nya. 

Sampai disini materi kali ini yang membahas mengenai hikmah qurban Idul Adha. Semoga bermanfaat dan terima kasih.

SENIN 30 SEPTEMBER - KAMIS 3 OKTOBER 2024 - ALL CLASS VII - KISI-KISI STS TAHSIN/TAHFIDZ

GURU MAPEL : AMIN NURROHIM, S.Pd.I SMP AL AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG CLASS : 7A, 7B, 7C dan 7D MAPEL : TAHSIN/TAHFIDZ SENIN 30 SEPTEMBER 2024: J...