Rabu, 29 Januari 2020

30/01 Perbandingan Sifat Wajib dan Mustahil bagi Rasul

Materi Kultum hari Kamis 30 Jan 2020
------------------

Perbandingan Sifat Wajib dan Sifat Mustahil bagi Rasul

Berikut bisa kita lihat perbandingan singkat dari masing-masing sifat wajib dan sifat mustahil bagi Nabi dan Rasul

Siddiq >< Kidzib

Nabi dan Rasul Allah memiliki sifat siddiq yakni jujur dalam berkata dan berbuat. Nabi Muhammad sejak kecil sudah dikenal dengan kejujurannya. Dan tidak mungkin Nabi dan Rasul memiliki sifat kidzib, karena tugas mereka adalah menyampaikan ajaran-ajaran Allah SWT. Salah satu faktor agar dipercaya orang adalah jujur, sehingga mustahil orang yang dipilih Allah untuk menyampaikan ajaranNya memiliki sifat kidzib.

Amanah >< Khianat

Nabi dan Rasul memiliki sifat amanah artinya dapat dipercaya. Nabi dan Rasul mustahil berkhianat. Karena sikap dan prilakunya tidak pernah melanggar larangan dan aturan-aturan Allah serta tidak menyimpang dari ajaranNya.

Tabligh >< Kitman

Nabi dan Rasul memiliki sifat tabligh, yakni menyampaikan apa yang semestinya disampaikan. Wahyu yang diterima seluruhnya disampaikan kepada umatnya dan tidak ada satupun yang disembunyikan. Sehingga Nabi dan Rasul sangat mustahil memiliki sifat kitman atau menyembunyikan.

Fathanah >< Baladah

Tidak ada seorang Nabi dan Rasul yang Allah yang memiliki sifat baladah atau bodoh. Karena semuanya diberi akal dan pikiran yang cerdas. Cerdas dalam perencanaan, pelaksanaan, strategi dakwah dan lain-lain.

Selasa, 28 Januari 2020

29/01 Sifat Mustahil Bagi Rasul

Materi Kultum hari Rabu 29 Jan 2020
-------------------

Sifat Mustahil bagi Rasul

Kalau diatas adalah sifat wajib bagi Nabi dan Rasul, berikut ada sifat yang mustahil ada pada Nabi dan Rasul.

Kidzib

Sifat ini artinya dusta atau bohong, hal yang sangat tidak mungkin yang dimiliki oleh Nabi dan Rasul. Mereka terjaga dari sifat tersebut.

Khianat

Sifat ini artinya tidak dapat dipercaya, Nabi dan Rasul adalah laki-laki yang dipilih oleh Allah untuk menyampaikan atau menyebarkan agama Allah SWT kepada umat manusia. Sangat tidak mungkin apabila mereka mempunyai sifat yang khianat.

Kitman

Sifat ini artinya menyembunyikan, seperti yang dikatakan diatas bahwa Nabi dan Rasul adalah seseorang yang dipilih Allah SWT untuk menyampaikan pesan-pesan Allah kepada umat manusia, sangat tidak mungkin jika mereka mempunyai sifat tersebut.

Baladah

Sifat ini artinya bodoh, jika sudah diterangkan bahwa Nabi dan Rasul adalah laki-laki pilihan Allah SWT, maka sangat tidak mungkin Allah memilih pilihan yang bodoh.

Senin, 27 Januari 2020

28/01 Sifat Wajib Bagi Rasul

Materi Kultum hari Selasa 28 Januari 2020
-------------------

Sifat Wajib dan Mustahil Bagi Rasul

Seperti yang dikatakan diatas, bahwa Nabi dan Rasul mempunyai sifat wajib dan sifat mustahilnya. Hal tersebut tidak lain karena memang sudah kehendak dari Allah SWT. Semua tidak lain agar Nabi dan Rasul bisa menjadi suri tauladan bagi kita.

Sifat Wajib bagi Nabi dan Rasul

Sifat wajib bagi Nabi dan Rasul ada 4, yakni:

Sidiq

Sifat ini berarti jujur atau benar, artinya nabi dan Rasul dijaga oleh Allah SWT kejujurannya dan kebenarannya. Jadi tidak pernah ingkar apapun yang dikatakan oleh Nabi dan Rasul kepada umatnya karena mereka adalah laki-laki pilihan Allah SWT.

Amanah

Sifat ini artinya dapat dipercaya, seperti yang dikatakan diatas bahwa Nabi dan Rasul tidak pernah ingkar maupun berdusta. Nabi dan Rasul selalu bisa dipercaya untuk melaksanakan apapun yang diperintahkan oleh Allah SWT kepadanya.

Tabligh

Sifat ini artinya meyampaikan, jadi memang tugas utama mereka adalah menyampaikan pesan-pesan Allah SWT atau menyampaikan wahyu dari Allah SWT kepada umat mereka.

Fathonah

Sifat wajib yang satu ini artinya cerdas, Nabi dan Rasul diberi kecerdasan oleh Allah SWT agar mereka mampu memerangi kaum yang tidak berada dijalan Allah SWT dan mengajaknya untuk berada dijalan yang benar, yakni jalan yang di ridhoi oleh Allah SWT.
-------------------------------------------------------------

Rabu, 22 Januari 2020

23/01 Kapankah Seorang Anak dikatakan Berbakti Kepada Kedua Orangtuanya

Materi Kultum hari Kamis 23 Januari 2020
----------------------

Dari Abdullah bin ’Amru radhiallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ

“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua” (Hasan. at-Tirmidzi : 1899,  HR. al-Hakim : 7249, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabiir : 14368, al-Bazzar : 2394).

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَىٰ أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ۚ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”.[Luqmân/31:15].

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa … ” [an-Nisâ`/4:36].

Begitu pula Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman dalam surat Luqmân/31 ayat 14:

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ

“(Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya, …)”

اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا

Artinya: "Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku (Ibu dan Bapakku), sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecil".

Senin, 20 Januari 2020

21/01 Yang Harus di Lakukan Ketika Menemukan Barang Atau Uang

Materi Kultum hari Selasa 21 Januari 2020
--------------------


Saat kita jalan di pasar, di jalan kampung, di jalan komplek, sering kita menemukan uang yang jumlahnya bisa dibilang sedikit. Misalnya, Rp2.000 hingga Rp10.000. Menemukan uang dengan jumlah sedikit seperti contoh di atas kadang membuat kita bingung untuk diumumkan dan mencari siapa pemiliknya. Sebenarnya, menemukan uang sedikit di jalan, apakah wajib diumumkan?
Dalam fiqih, barang temuan yang kita temukan dijalan, baik berbentuk uang atau lainnya, disebut dengan luqathah. Ketika kita menemukan barang temuan yang berharga dan kita yakin pemiliknya akan mencarinya, maka barang temuan tersebut harus diumumkan selama satu tahun. Hal ini berdasarkan hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari Zaid bin Khalid al-Juhani, dia beirkata;
سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ اللُّقَطَةِ الذَّهَبِ أَوْ الْوَرِقِ فَقَالَ اعْرِفْ وِكَاءَهَا وَعِفَاصَهَا ثُمَّ عَرِّفْهَا سَنَةً فَإِنْ لَمْ تَعْرِفْ فَاسْتَنْفِقْهَا وَلْتَكُنْ وَدِيعَةً عِنْدَكَ فَإِنْ جَاءَ طَالِبُهَا يَوْمًا مِنْ الدَّهْرِ فَأَدِّهَا إِلَيْهِ
“Rasulullah saw pernah ditanya tentang barang temuan berupa emas atau perak, lalu beliau berkata, ‘Kenalilah pengikat dan penutupnya, lalu umumkan satu tahun. Jika tidak diketahui (pemiliknya), maka gunakanlah dan hendaknya barang itu bagaikan titipan di sisimu. Tetapi jika datang pemiliknya mencari barang itu suatu hari dari masa, maka serahkanlah barang itu padanya.”

Namun jika barang temuan tersebut sedikit sehingga kita yakin pemiliknya akan merelakan dan tidak memperdulikan lagi, maka kita boleh langsung memilikinya tanpa harus diumumkan terlebih dahulu. Misalnya, menemukan uang sejumlah Rp2.000 di jalan, maka kita boleh mengambilnya dan langsung memanfaatkannya. Hal ini karena uang dengan jumlah Rp2.000 pada umumnya tidak membuat pemiliknya bangkrut atau merasa rugi.
Hal ini sebagaimana telah dijelaskan dalam kitab Kifayatul Akhyar berikut;
إِذَا وَجَدَ مَا لاَ يَتَمَوَّلُ كَزَبِيْبَةٍ وَنَحْوِهَا فَلاَ يُعَرَّفُ وَلِوَاجِدِهِ اْلاسْتِبْدَادُ بِهِ وَإِنْ تَمَوَّلَ وَهُوَ قَلِيْلٌ فَاْلأَصَحُّ أَنَّهُ لاَ يُعَرَّفُ سَنَةً بَلْ يُعَرَّفُ زَمَنًا يُظَنُّ أَنَّ فَاقِدَهُ يُعْرِضُ عَنْهُ غَالِبًا وَضَابِطُ الْقَلِيْلِ مَا يَغْلِبُ عَلَى الظَّنَّ أَنَّ فَاقِدَهُ لاَ يَكْثُرُ أَسَفُهُ عَلَيْهِ وَلاَ يَطُوْلُ طَلَبُهُ غَالِبًا


“Jika menemukan barang yang tidak bernilai harta, misalnya biji-bijian dan lainnya, maka tidak perlu diumumkan dan bagi yang menemukan boleh memilikinya. Jika berupa barang yang bernilai harta dan jumlahnya sedikit, maka menurut pendapat yang paling sahih tidak perlu diumumkan selama setahun, akan tetapi cukup diumumkan sebentar saja sekiranya pemiliknya sudah tidak memperdulikannya. Batasan sedikit adalah barang sekiranya tidak banyak merugikan orang yang kehilangan dan mencarinya juga tidak lama.”

Kejujuran adalahmata uang yang berlaku di mana-mana”, demikianlah ungkapan bijak yang sering kita dengar, menggambarkan bahwa kejujuran selalu mendapat tempat di manapun. Jujur adalah sifat yang mulia. Siapa yang berakhlak dengan sifat jujur maka ia akan meraih kemuliaan, mulia di mata Allah dan sesama manusia. Sebagaimana akhlak yang ditampilkan oleh Rasulullah SAW, kejujuran telah menempatkan beliau pada derajat orang yang terpercaya hingga mendapat gelar sebagai Al-Amin(yang sangat terpercaya).

Sesungguhnya laki- dan perempuan muslim, laki-laki dan perempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang jujur, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang gemar bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan ampunan dan pahala yang besar untuk mereka. – (Q.S Al-Ahzab: 35)
Dan orang ujur yang membawa kebenaran (Muhammad) dan orang yang membenarkannya, mereka itulah orang yang bertakwa. (33) Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki di sisi Tuhannya. Demikianlah balasan bagi orang-orang yang berbuat kebaikan, (34) agar Allah menghapus perbuatan paling buruk yang pernah mereka lakukan dan memberi pahala kepada mereka dengan yang lebih baik daripada apa yang mereka kerjakan. (35) – (Q.S Az-Zumar: 33-35)

Minggu, 19 Januari 2020

20/01 Hukum Menemukan Barang

Materi Kultum Hari Senin 20 Januari 2020
---------------
ada saat kita menemukan barang tergeletak di jalan baik berupa dompet, uang dan lainnya, kadang kita enggan mengambilnya karena merasa takut. Bahkan kadang kita saling tunjuk sama teman agar teman tersebut yang mengambil dan mengamankan barang temuan tersebut. Dalam Islam, barang temuan sebaiknya diambil atau dibiarkan saja?
Jika kita menemukan barang temuan, maka lebih baik kita mengambilnya dibanding membiarkan barang tersebut. Terkait mengambil barangt ini, para ulama membaginya ke dalam dua kategori hukum.
Pertama, jika kita yakin bisa menjaga dan mengamankan barang temuan tersebut, maka mengambilnya hukumnya adalah wajib. Sebaliknya, jika kita membiarkannya, maka kita akan berdosa karena telah menelantarkan harta milik orang lain yang seharusnya kita bantu untuk menjaganya. Dalam hal ini, Imam Syafii pernah berkata dalam kitab al-Umm sebagai berikut;
لا يجوز لأحدٍ ترك اللقطة إذا وجدها
“Tidak boleh bagi seseorang membiarkan barang temuan jika dia menemukannya.”

Kedua, jika kita tidak yakin bisa menjaga dan mengamankan barang temuan tersebut, maka mengambilnya hukumnya sunah, tidak wajib.

Selasa, 14 Januari 2020

15/01 Istidraj atau Berkah

Materi Kultum hari Rabu 15 Jan 2020



Kenikmatan yang Didapat Apakah Berkah Atau Istidraj? Ini Penjelasan dalam Al Qur'an

Istidraj adalah kesenangan dan nikmat yang Allah berikan kepada orang yang jauh dari-Nya yang sebenarnya itu menjadi azab baginya apakah dia bertobat atau semakin jauh.
Sederhananya adalah, jika kita dapati seseorang yang semakin buruk kualitas ibadahnya, semakin tidak ikhlas, berkurang kuantitasnya, sementara maksiat semakin banyak, baik maksiat kepada Allah dan manusia, lalu rezki baginya Allah berikan melimpah ruah, kesenangan hidup begitu mudah didapatkan, tidak pernah sakit dan celaka, panjang umur, bahkan Allah berikan keluarbiasaan pada kekuatan tubuhnya.
Maka, hati-hatilah bisa jadi ini adalah istidraj baginya, bukan karamah, secara beransur Allah menariknya dalam kebinasaan.
Dikutip dari Dakwatuna, yang seperti ini biasanya memang Allah berikan kepada orang-orang kafir dan ahli maksiat. Sebagaimana keterangan berikut:
Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka, bahwa pemberian tangguh Kami kepada mereka adalah lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan. (Ali ‘Imran: 178)
Ayat lain:
Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa), Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka tidak, sebenarnya mereka tidak sadar. (Al Mu’minun: 55-56)
Ayat lainnya:
Maka serahkanlah (ya Muhammad) kepada-Ku (urusan) orang-orang yang mendustakan Perkataan ini (Alquran). nanti Kami akan menarik mereka dengan beransur-ansur (ke arah kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui, (Al Qalam: 44)

Ayat lainnya:
Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata, “Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku”. sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui. (Az Zumar: 49)
Tertulis dalam Tafsir Al Muyassar tentang ayat Az-Zumar 49 ini:
Tetapi kebanyakan manusia –karena kebodohan dan buruknya prasangka mereka- tidak mengetahui bahwa hal itu merupakan istidraj dari Allah dan ujian bagi mereka agar mensyukuri nikmat. (Tafsir Al Muyassar, 1/464)
Hal ini juga dikabarkan oleh hadits Nabi dari ‘Uqbah bin ‘Amir Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Nabi bersabda:
Apabila engkau melihat Allah memberikan kepada seorang hamba berupa nikmat dunia yang disukainya padahal dia suka bermaksiat, maka itu hanyalah istidraj belaka, lalu Rasulullah membaca: Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (Al An’am: 44). (HR. Ahmad No. 17311. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mentatakan: hasan. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 17311)
Begitulah istidraj.
Ada pun jika ada kenikmatan dunia diberikan kepada orang mu’min, shalih, ahli ibadah, bukan orang kafir dan ahli maksiat, maka itu merupakan nikmat Allah yang disegerakan baginya di dunia, atau bisa juga ujian untuk meninggikan lagi kedudukannya. Wallahu a’lam

Selasa, 07 Januari 2020

08/01 Manusia Sebagai Mahluk Sisial

Materi Kultum hari Rabu 08 Jan 2019
---------------------

Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Sebagai makhluk individu ia memiliki karakter yang unik, yang berbeda satu dengan yang lain (bahkan kalaupun merupakan hasil cloning), dengan fikiran dan kehendaknya yang bebas. Dan sebagai makhluk sosial ia membutuhkan manusia lain, membutuhkan sebuah kelompok – dalam bentuknya yang minimal – yang mengakui keberadaannya, dan dalam bentuknya yang maksimal – kelompok di mana dia dapat bergantung kepadanya.

Manusia membutuhkan kebersamaan dalam kehidupannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan manusia beraneka ragam dan berbeda-beda tingkat sosialnya. Ada yang kuat, ada yang lemah, ada yang kaya, ada yang miskin, dan seterusnya. Demikian pula Allah Subhanahu wa Ta’ala ciptakan manusia dengan keahlian dan  Kepandaian yang berbeda-bedapula

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Manusia membutuhkan kebersamaan dalam kehidupannya. Semua itu adalah dalam rangka saling memberi dan saling mengambil manfaat.

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (Al Maaidah:2)

SENIN 30 SEPTEMBER - KAMIS 3 OKTOBER 2024 - ALL CLASS VII - KISI-KISI STS TAHSIN/TAHFIDZ

GURU MAPEL : AMIN NURROHIM, S.Pd.I SMP AL AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG CLASS : 7A, 7B, 7C dan 7D MAPEL : TAHSIN/TAHFIDZ SENIN 30 SEPTEMBER 2024: J...